REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAh -- Gara-gara rencana penutupan King Saud Hospital sepekan mendatang, sekitar 4.000 pasien HIV/AIDS diperkirakan terlunta-lunta.
Asisten Direktur Departemen Kesehatan Arab Saudi Ahmad Faden yang mengawasi penutupan rumah sakit mengatakan, penutupan ini bersifat permanen.
Empat komite teknis dan administratif telah dibentuk untuk menyelesaikan prosedur penutupan, serta memindahkan pasien dan staf.
"Komite telah membantu mentransfer pasien Saudi ke rumah sakit sebelah timur Jeddah. Staf, termasuk dokter, teknisi, administrator dan lain-lain, dikirim ke rumah sakit dan pusat-pusat medis sesuai kebutuhan," katanya, dilansir dari Arabnews, Kamis (30/4).
Kenyataannya, saat ini, data pasien belum ditransfer, direkam, atau diarsipkan secara elektronik, demikian dikutip oleh sejumlah surat kabar lokal.
Beberapa pasien AIDS juga masih di rumah sakit meskipun penutupan akan segera dilakukan. Prosedur deportasi sedang diatur untuk pasien dari negara asing.
King Saud Hospital sebelumnya meminta semua rumah sakit pemerintah di Jeddah untuk mengambil alih pasien dan menindaklanjuti pengobatan mereka. Namun, pihak rumah sakit tersebut dilaporkan tak mampu menangani akibat belum mempunyai kamar isolasi khusus.
Pihak administrasi pun meminta penundaan transfer staf rumah sakit agar pasien tetap dapat berada di bawah pengobatan.
"Beberapa staf masih tinggal di rumah sakit untuk memberikan pelayanan medis dan perawatan sampai semua pasien meninggalkan negara ini," katanya.
http://ift.tt/1DYPHNa
makanya jangan suka jajan
malu sama kucing meong meong meong
Link: http://adf.ly/1G6Wxz RS King Saud Ditutup, 4.000 Pasien HIV/AIDS Telantar
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar