TEMPO.CO, Tikrit - Polisi dan sukarelawan perang (milisi al-Hashd-al Sha'bi) menancapkan bendera Irak di Masjid Agung Tikrit dan di sebuah sekolah kesehatan. Saat ini mereka makin mendekat ke istana kepresidenan, Senin, 30 Maret 2015.
Pasukan keamanan dan relawan pejuang lebih dulu menaikkan bendera Irak di rumah sakit Tikrit dan di pusat kota kompleks pemerintah setelah membunuh 36 pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Serangan di Tikrit dianggap sebagai ujian penting dari kemampuan milter Irak dan koalisi untuk merebut kembali tanah itu yang direbut ISIS tahun lalu. Pertempuran tersebut dianggap sebagai langkah awal menuju pertempuran yang lebih sulit dan menentukan untuk menguasai kembali Mo sul, kota kedua terbesar di Irak.
Namun keterlibatan Amerika Serikat dalam serangan ini sempat memunculkan sebuah pertanyaan. Sebab, sebelumnya diketahui Irak telah berkoalisi dalam serangan darat dengan Iran yang adalah musuh AS. Bahkan dalam pidato kepada masyarakatnya, Perdana Menteri Haider al-Abadi memprediksi kesuksesan serangan di Tikrit, tapi ia tidak mengatakan AS memberikan bantuan lewat serangan udara.
"Kami telah memulai tahap akhir dari operasi di Tikrit. Anda yang akan membebaskan tanah Anda, bukan orang lain selain Anda," katanya.
Al-Abadi menghargai semua kelompok yang terlibat dalam pertempuran melawan ISIS, termasuk Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) serta suku-suku Sunni dan pasukan koalisi.
-
sumberz: http://ift.tt/1OTQ7NH < br> -
Alhamdulillah, di Irak progres makin bagus, smentara Suriah . . . mengingat tak terbatasnya dukungan buat teroris dari US, Israel, Turki, Saudi CS
Link: http://adf.ly/1CTLxQ Lumpuhkan ISIS, Irak Kibarkan Bendera di Masjid Agung Tikrit
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar