TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa situs berita online Indonesia dipalsukan dan diisi dengan berita fiktif. Situs yang dipalsukan antara lain kompas.com, antaranews.com, detik.com, dan tempo.co, tribunnews.com, dan inilah..com.
Situs berita palsu ini menggunakan URL tambahan berupa "--news.com". Misalnya, tempo.co dipalsukan menjadi tempo.com--news.com, begitu juga dengan liputan6.com menjadi liputan6.com--news.com. Semua berita palsu yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal hasil pemilu presiden.
Misalnya, di situs palsu tempo.com--news.com tercantum berita berjudul "37 Hacker Korea dan cina Gelembungkan 4 Juta Suara Golput". Padahal di situs aslinya, tempo.co, tak ada berita berjudul seperti itu. Ada juga berita "Ketua KPU Ditetapkan Tersangka", padahal tidak pernah ada lembaga hukum menetapkan Husni Kamil Manik sebagai tersangka.
Situs-situs palsu ini memiliki penampakan yang lebih cenderung seperti blog. Ketujuh media online palsu tersebut tampak berbeda dengan situs aslinya, karena secara jelas tidak dilengkapi dengan logo masing-masing media. Begitupun kanal berita yang juga tampak tak ada dalam situs palsu tersebut. Di sisi kanan situs palsu itu, terdapat daftar berita. Jika diklik, berita itu akan mengantar pengunjungnya ke situs lain yang juga dipalsukan.
http://ift.tt/1xqN5F7
Quote:
Pemred Liputan6 Selidiki Pemalsu Situsnya
TEMPO.CO , Jakarta: Pemimpin Redaksi situs berita online Liputan6.com, Mohamad Teguh, merasa keberatan dengan keberadaan situs palsu yang menggunakan nama medianya. Menurut Teguh, medianya masih menyelidiki secara internal siapa-siapa saja yang terlibat dengan situs berita palsu tersebut.
"Sepertinya ada tujuan tertentu mereka memalsukan beberapa situs berita online," kata Teguh saat dihubungi, Senin, 28 Juli 2014. (Baca: Awas, 7 Situs Berita Indonesia Dipalsukan)
Liputan6.com, kata Teguh, merasa dirugikan dengan situs yang memuat berita palsu tersebut. Apalagi berita yang dimuat dalam http://ift.tt/1xscCOk merupakan berita palsu yang bisa merusak kredibilitas medianya.
Toh Teguh yakin pembaca akan segera menyadari pemalsuan tersebut. "Masyarakat kita sudah cerdas, tak mudah dipengaruhi. URL-nya saja jelas beda." Teguh mengaku mendapat beberapa tanggapan dari pembaca soal keberadaan situs palsu tersebut.
Dia menyatakan belum berniat melapor ke polisi. Tapi, dia memastikan akan melakukan penyelidikan lebih dahulu sebelum mengambil keputusan atas pemalsuan tersebut.
mulai dah ditebar virus sapi gila.
pelaku dipastikan pengidap rabies.
Link: http://adf.ly/qfObO Awas, 7 Situs Berita Indonesia Dipalsukan
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar