PARA pakar astronomi de-ngan menggunakan teleskop antariksa NASA berhasil me-nemukan sebuah planet "neraka' yang berukuran kecil. Planet itu memiliki permukaan yang ditutupi oleh larva cair. Dilansir Skymania, Sabtu (20/07) lalu, planet baru yang diberi label UCF-1.01 terletak di 33 tahun cahaya di kon-stelasi Leo. Dengan demikian planet tersebut menjadi objek yang paling dekat ditemukan di luar tata surya kita. UCF-1.01 ditemukan secara tidak se-ngaja oleh tim internasional yang menggunakan observa-torium Spitzer.
Salah satu ilmuwan, Kevin Stevenson dari University of Central Florida mengatakan, "Saya melihat objek kecil yang samar dalam cahaya bintang dan saya ingin mengetahui objek tersebut. Saya tahu jika sinyal-sinyal itu periodik bisa dikatakan bahwa itu adalah sebuah planet yang tidak dikenal."
Sementara itu, Profesor Joseph Harrington dan maha- siswa Nate Nafsu, yang me-rupakan bagian dari UCF, melakukan pengamatan ratusan jam dari data yang dikumpulkan Spitzer, wa-hana Deep Impact, teleskop VLT di Chile serta Teleskop yang berada di Kanada, Prancis dan Hawaii. Dari pe-ngamatan tersebut mereka menemukan gambaran yang lebih detil mengenai kondisi planet tersebut.
Mereka menghitung lebar planet sekira 5.200 mil (8.400 km) dan mengorbit dekat dengan bintang induk-nya planet tersebut berputar mengelilingi orbitnya hanya 1,4 dari rotasi bumi. Kemu-dian suhu di planet tersebut mencapai 600 celcius.
ASTEROID
Pada bagian lain, asteroid dengan diameter 1 kilometer bakal melintas di jaraknya yang paling dekat dengan bumi pada Senin (23/07) pagi ini. Di saat
terdekatnya, asteroid bernama 2002 AM31 akan berada di jarak 5.250.000 km dari Bumi. "Pada Senin 23 Juli pulkul 06.39 WIB 2002 AM31 akan berada di jarak 5.250.000 km. Jarak ini sama dengan 13,7 kali jarak Bumi dan Bulan," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lem-baga Penerbangan dan An-tariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin.
Menurut dia, asteroid ini diperkirakan akan mendekat lagi ke Bumi sekitar tahun 2032. Apakah di jarak ter- dekatnya dengan Bumi akan ada dampak yang ditim- bulkan? Jangan khawatir, Bumi dan manusia aman. "Meski mendekati Bumi, namun jaraknya masih cukup jauh," sambung Djamaluddin.
Nah, 25 Juli dini hari se-kitar pukul 01.29 WIB, aste- roid lain juga akan mende-kati Bumi. Asteroid bernama 2012 OKI ini ukurannya lebih kecil ketimbang 2002 AM31, hanya berdiameter 195 meter.
Namun demi-kian, jaraknya justru lebih dekat dengan Bumi. "Jarak-nya sekitar 3 juta Km dari Bumi, atau 7,7 kali jarak Bumi-Bulan. Ini termasuk yang berpotensi berbahaya kalau dekat dengan Bumi, namun di jarak 3 juta Km masih aman," papar alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini. Fenomena 'merapatnya' asteroid ke Bumi bisa dilihat oleh manusia. Namun dibu-tuhkan teleskop untuk meli-hat dengan lebih jelas.
"2002 AM31 itu mendekati Bumi saat di Indonesia matahari sudah terbit, jadi sulit diamati. Kalau 2012 OKI masih mungkin teramati karena terjadinya pada dinihari. Ini seperti bindang yang berpindah," tutur Djamaluddin. Asteroid yang melintas dekat Bumi men- jadi perhatian. Sebab asteroid berdiameter 9 meter pernah jatuh di Teluk Bone pada 2009 lalu. Jatuhnya asteroid di masa lalu di-perkirakan mengakibatkan punahnya dinosaurus ju-taan tahun lalu.
Pemantauan asteroid tidak hanya dilakukan saat objek tersebut melintas di dekat Bumi saja. Pemantauan juga dilakukan dengan melihat evolusi orbitnya.
Hingga saat ini, sejak adanya proyek pengamatan asteroid dekat Bumi yang dilakukan sekitar 1980-an, terdeteksi 8.000 lebih asteroid di sekitar Bumi. Jarak asteroid-asteroid ini ini jaraknya sekitar 150 juta km dari matahari.
Link: http://adf.ly/qiGoM Pakar Astronomi Temukan "Neraka"
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar