TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar open house di kediaman dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2014). Sejumlah pejabat dan tokoh nasional maupun partai hadir dalam open house ini.
Tidak hanya pejabat, tokoh nasional dan tokoh partai saja yang hadir, namun juga beberapa warga diajak masuk ke dalam rumah dinas pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini.
Namun, tidak semua warga boleh masuk. Sementara, sekitar ratusan warga mengantredi depan rumah dinas Jokowi untuk bersilaturahmi, bahkan meminta Tunjangan Hari Raya (THR).
Mereka tidak bisa masuk lantaran ju mlahnya terlalu banyak. Aparat kepolisian dari satuan Brimob berjaga dibalik pagar untuk menghalangi warga yang ingin masuk ke dalam.
Sekitar pukul 11.00 WIB, presiden terpilih Jokowi bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla meninggalkan rumah dinas kegubernuran untuk menghadiri acara halal-bihalal di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Melihat Jokowi-JK meninggalkan rumah dinas, ratusan warga yang tidak bisa masuk itu terlihat kecewa. Beberapa dari mereka menyatakan kekesalannya lantaran tidak mendapat THR dari Jokowi.
"Padahal setahun sekali saja, masak enggak boleh masuk. Yang lain dapat," kata seorang warga yang kecewa.
PELIT!!
Wiwi memang pe lit.. Masa pendukungnya sudah panas-panasan ngantri gak dapat apa-apa
Coba Wowo gak dicurangi KPU dan menang pilpres... Pasti pendukungnya dapat nastak berhadiah uang 50ribu
Quote: Nasi Kotak yang Dibagi-bagikan Prabowo di Dalamnya Ada Duit Rp 50 Ribu!
TRIBUNNEWS.COM - Saat calon presiden Prabowo Subianto menggelar kampanye terbuka di Lumintang, Bali, Selasa 1 Juli 2014, ratusan nasi kotak dibagi-bagikan kepada massa yang datang ke lokasi kampanye.
Tak sekadar nasi kotak, di dalamnya ada duit Rp 50 ribu! Modus baru politik uang yang disisipkan ke dalam nasi kotak tersebut lantas diadukan ke Bawaslu.
"Dugaan pelanggaran terindikasi money politic ini ditemukan saat kampanye terbuka di Lumintang, Bali, hari Selasa, 1 Juli 2014," tulis seorang pelapor lewat situs matamassa,org , website khusus pemantau pelanggaran Pemilu.
Namun pengaduan tersebut langsung ditanggapi oleh Bambang Agus Murtidjo, seora ng simpatisan capres Prabowo Subianto, lewat komentar di situs yang sama.
"Pembagian nasi bungkus dan dalam nasi bungkus diselipi uang Rp 50 Ribu, Itu bukan termasuk politik uang. Tapi rasa sosial Team Sukses terhadap pendukung Capres Nomor Satu, yang mau datang dan berpanas-panas dan meluangkan waktu datang dari tempat tinggalnya yang jauh," tulis Bambang.
"Sehingga pantas diacungi jempol Team Sukses Capres Prabowo Subianto di Bali. Berbeda dengan Team Sukses Capres Jokowi, mengumpulkan uang dari pendukungnya. Mana yang paling sportif, jika ingin memperjuangkan kesejahteraan rakyat, harus memberi kepada rakyat, jangan meminta sumbangan rakyat di jalan-jalan," imbuh Bambang.
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar