son of ryadz diary : May 31, 2014 at 02:25AM

Akhirnya ane tau nih..... siapa yg jadi boneka sesungguhnya..... Thanks kaskus....


HATTA MENGANGGAP BERHUTANG SEMAKIN MEMBUAT INDONESIA MENJADI LEBIH BAIK

Quote:Hatta Rajasa: Banyak Utang Semakin Membuat Indonesia Baik[/size][/B]


Banyak kalangan yang menilai, semakin kecil utang yang dimiliki suatu negara, maka kian besar dana anggaran pemerintahnya bisa untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

Namun, logika seperti itu tak berlaku bagi Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Hatta Rajasa.

Bagi besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, semakin besar utang yang dimiliki negara justru kian bertambah baik di mata para lembaga maupun negara pendonor alias pemberi utang.

Pasalnya, kata dia, semakin banyak memiliki utang, maka Indonesia bakal dinilai semakin mampu melakukan pembayaran utang tersebut.

Hatta memberi contoh saat ia masih jadi pengusaha. Kala itu, Hatta berutang karena kesusahan membayar utang Rp 100 juta. Namun, seiring bisnisnya berkembang, Hatta bisa berhutang sampai 6 juta Dolar AS.

"Utang saya jadi 6 juta Dolar AS, saya enteng saja membayarnya karena penghasilan saya besar," ujar Hatta di gedung BPPT, Minggu (26/1/2014).

Hatta mejelaskan, mekanisme mendapatkan pinjaman utang pun berlak u terhadap negara. Dalam hal ini, rasio utang dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB).

Realisasi utang Indonesia pada tahun 2013 mencapai Rp 2.371,39 triliun. Rasio utang terhadap PDB, masih lebih rendah dari batasan yang ditetapkan dalam UU keuangan negara sebesar 60 persen.

Hatta mengungkapkan, negara pernah menyentuh rasio utang 58 persen dari pada PDB. Kendati demikian, rasio sebesar itu masih dalam tarat aman.

"Sekarang PDB Indonesia itu hanya 38 persen, cara mengukur itu jangan nominal saja," tandasnya.

Link: http://ift.tt/1kaZkEd






CITA-CITA PRAHARA NOLKAN UTANG LUAR NEGRI 2019 DIRAGUKAN

Quote:
RMOL. Sejak 2009, utang luar negeri Indonesia melonjak 50 persen dari Rp 1.590 triliun sampai dengan Rp 2.200 triliun per september 2013. Lonjakan utang ini menunjukkan bahwa pemerintahan SBY, dengan Menko Perekonomiannya Hatta Rajasa, tidak mencerminkan semangat untuk mengurangi utang Indonesia, atau dengan kata lain gagal mengelola utang Indonesia.

Karena itu, kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti, Fahmi Habcy, janji duet Prabowo-Hatta untuk me-nol-kan utang luar negeri pada 2019 bila dipercaya memimpin Indonesia sangat tidak masuk akal. Janji dan cita-cita ini sendiri tertuang dalam dokumen visi misi yang berjudul "Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil, Makmur serta Bermartabat" yang sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagaiman disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo.

Karena itu, saran Fahmi, sebagaimana disampaikan kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 30/5), sebaiknya timses Prabowo-Hatta menanyakan dahulu kepada cawapres Hatta Rajasa kenapa ketika diberi amanat selama lima tahun menjadi Menko Perekonomian utang Indonesia terus bertambah. Sehingga publik tidak sekedar mendengar cita-cita setinggi langit namun bertabrakan dengan realita dan kinerjanya.

Ia pun mengungkapkan bahwa presiden ke depan mewariskan jejak kegagalan kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya yaitu ancaman kelangkaaan listrik 2015 yang didepan mata akibat program kelistrikan Akselerasi I dan II yang tidak sesuai target, impor produk perikanan dan pertanian yang tinggi serta nilai tukar rupiah yang terpuruk.

"Tidak ada salahnya sekali-kali berpikir visi misi sambil berkaca di kolam yang jernih agar tidak terjebak dalam autisme berpikir. Publik menentukan calon presiden yang punya semangat anti-hutang mudah saja lihat saja profil keuangan para capres-cawapres tentang laporan kekayaan yang dilaporkan ke KPK. Siapa yang laporan utangnya nol persen," demikian politisi muda PDI Perjuangan ini. [ysa]
[Bukti Mencla-mencle lagi] Prabowo janji lunaskan hutang, Hatta memilih berhutang

IFTTT

Put the internet to work for you.

Turn off or edit this Recipe

0 komentar:

Posting Komentar