son of ryadz diary : July 31, 2014 at 06:06AM
Liputan6.com, Barcelona - Bintang Barcelona Lionel Messi akhirnya angkat bicara seputar gosip miring dirinya memberikan sumbangan satu juta euro kepada Israel. Messi menegaskan tidak pernah dan tidak akan melakukan itu.
Dalam beberapa hari terakhir, Messi mendapat kecaman dari banyak pihak di media sosial. Pasalnya Messi dikabarkan menyumbang satu juta euro hasil bonus membawa Argentina ke final Piala Dunia 2014 kepada Israel.
Saat ini Israel tengah jadi sorotan dunia karena melakukan serangan brutal ke Gaza, Palestina, yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia termasuk anak-anak dan wanita.
Kabar ini pertama kali dimuat situs satir Le Competiteur. Untuk lebih meyakinkan dimuat pula foto Messi sedang berada di Tembok Ratap an. Padahal foto tersebut diambil saat Messi mengunjungi Isreal dan Palestina bersama Barca tahun 2013.
Banyak orang yang tertipu dengan pemberitaan Le Competiteur dan menyebarkan kabar Messi menyumbang Israel. Bahkan banyak pengguna jejaring sosial yang mengunggah foto editan Messi memegang kaos yang berisi dukungan kepada Israel.
Merasa nama baiknya dicemarkan Messi langsung mengeluarkan bantahan. Messi menegaskan tidak memberikan sumbangan kepada Israel. Messi berniat menggugat Le Competiteur karena telah mencemarkan nama baiknya.
"Israel membunuh anak-anak tidak berdosa. Saya tidak akan menyumbang untuk itu. Saya menggunakan uang saya untuk membangun sekolah-sekolah dan rumah sakit untuk warga miskin di Argentina," kata Messi seperti dikutip dari Morocco World News.
Sumur
Ternyata selama ini HOAX
Link: http://adf.ly/qjZSj Dikabarkan Dukung Israel, Messi: Saya Takkan Menyumbang Pembunuh
Put the internet to work for you.
post kaskus July 31, 2014 at 01:00AM dengan judul ada yg tau ini logo apa? (cendol reward +2)
son of ryadz diary : July 30, 2014 at 06:06PM
Kesetiaan Darin Mumtazah saat jenguk LHI di Rutan KPK. Kepada wartawan Darin mengaku akan setia menunggu karena ingin memiliki anak dari Luthfi Hasan Ishaaq. Menjenguk suami, Darin mengatakan sudah menyiapkan pakaian dan makanan yang ia masak sendiri ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Selasa, 29 Juli 2014 , 06:05:00
Istri Muda Bekas Presiden PKS juga ke Rutan KPK
Darin Mumtazah, istri muda bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, ikut memanfaatkan momen Idul Fitri 1435 Hijriah untuk menjenguk suaminya yang ditahan di Rutan KPK cabang POM Dam Jaya, Jalan Guntur, Jakarta.
Darin terlihat datang sendirian ke kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, untuk mengurus izin jenguk. Dia terlihat tidak membawa tentengan ketupat atau hidangan khas Lebaran lain seperti mayoritas para penjenguk. Saat ditanya alasannya, Darin cuma senyum. "Enggak, enggak bawa," singkat Darin saat antre di lobi kantor KPK, Senin (28/7).
Saat ditanya soal lain, termasuk rasanya lebaran tanpa suami, Darin menolak menjawabnya. Lagi-lagi Darin cuma melontarkan senyuman.
KPK memberikan kesempatan keluarga tahanan berkunjung ke Rutan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah. "Untuk jam besuk tahanan, kebijakan yang diambil KPK adalah jam besuk atau kunjungan tahanan hanya hari pertama lebaran saja dimulai pukul 10.00-12.00 WIB," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP.
http://ift.tt/1oNAQ54
Senin, 05 Mei 2014 , 11:13:00
Ingin Terjun ke Politik, Istri Ketiga Luthfi Pilih PKS
Istri ketiga mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Darin Mumtazah berniat terjun ke dunia politik. Ia memastikan akan mengikuti jejak suami untuk pilihan partai nanti. Foto: DOK JPNN.
JAKARTA - Istri ketiga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Darin Mumtazah mengaku ingin bergabung ke dunia politik. Meski begitu dia saat ini masih menimbang-nimbang niatannya itu. "Masih dalam pertimbangan," kata Darin kepada wartawan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (5/5).
Apabila terjun ke dunia politik, Darin mengaku berminat bergabung dengan PKS. "Iyalah pasti. Kan saya ngikut suami saya," ujarnya. Darin datang ke KPK untuk meminta izin membesuk Luthfi yang mendekam di Rumah Tahanan Militer Guntur. Luthfi terbelit kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang.
Seperti diketahui, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan pidana 16 tahun penjara terhadap Luthfi dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan TPPU. Selain itu, Luthfi juga dijatuhkan hukuman denda Rp 1 miliar subsider satu bulan kurungan. Ia dianggap bersalah melakukan tindak pidana
korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan secara bersama-sama.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan hukuman 16 tahun penjara yang diberikan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta terhadap Luthfi. Keputusan itu dikeluarkan dalam persidangan yang dipimpin hakim Marihot Lumban Batu pada tanggal 16 April 2014 lalu. Majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menilai pertimbangan hukum yang diambil majelis hakim pengadilan tingkat pertama sudah tepat, benar, dan sesuai.
http://ift.tt/1oNAQ57
---------------------------
Sampai berapa lama tahan "menjanda" akibat ditinggal suami di penjara? Ada guyonan, bahwa dengan berkuasanya Jokowi kelak, dimana elit PKS kagak diajak-ajak masuk pemerintahan, berakibat cukup fatal untuk wanita-wanita muda yang menjadi bini kedua, ketiga dan keempat daripada elit-elit PKS yang rata-rata punya bini lebih dari 3 itu. Kayaknya, bakalan banyak stock janda yang bisa jadi "warisan" (karena dicerai) akibat si suami tak cukup biaya lagi untuk memeliharanya karena sudah tak menjadi pejabat tinggi lagi di pemerintahan seperti 10 tahun lalu
Link: http://adf.ly/qiiMP [PIC] Makin Muda & Langsing aja, Istri Muda Bekas Presiden PKS juga ke Rutan KPK
Put the internet to work for you.
son of ryadz diary : July 30, 2014 at 05:04PM
30 July 2014
Agung Laksono (kiri) yang kini menjadi 'brutus'nya Ical (kanan)?
TEMPO.CO , Jakarta: Koordinator Pusat Eksponen Tri Karya Golkar, Zainal Bintang, menyatakan usaha Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono, untuk menduduki kursi ketua umum tak akan mulus. Zainal meyakini Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie akan menghadang Agung. "Ical punya slogan abal-abal, asal Agung Laksono. Ini semacam sikap bersama antara Ical dan orang-orang ring satu di sekitarnya untuk menghadang Agung," kata Zainal ketika dihubungi Tempo, Rabu 30 Juli 2014. (Baca: Agung Laksono Akan Bawa Golkar Gabung ke Jokowi)
Saat menghadiri open house di Istana Negara, Senin lalu, 28 Juli 2014, Agung menyatakan siap menggantikan Ical. Agung mengaku telah mendekati sejumlah pengurus Golkar provinsi untuk menggalang dukungan. Zainal mengatakan, salah satu cara Ical menghadang Agung dengan mengusung Airlangga Hartarto. Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat itu, kata Zainal, menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong 1957. Agung adalah ketua organisasi ini. "Agung punya satu perahu untuk maju dalam memperebutkan posisi ketua umum," kata Zainal. Karena alasan tersebut, Zainal mengatakan, Ical mengusung Airlangga untuk memecah suara Agung di Kosgoro 1957. "Langkah Agung akan terhambat," ucapnya. Zainal menyatakan, peluang Airlangga untuk menjadi orang nomor satu di partai pohon beringin terbuka lebar. Faktor dukungan Ical, menurut Zainal, bisa jadi penentu.
http://ift.tt/1rIDQi0
Agung Laksono Optimistis Gantikan Ical
Senin, 28 Juli 2014 | 16:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Agung Laksono menyatakan siap menggantikan posisi Aburizal Bakrie alias Ical sebagai Ketua Umum Golkar. Agung mengaku telah mendekati pengurus Golkar di daerah. "(Pendekatan) sudah rutin dilakukan selaku Wakil Ketua Umum Golkar atau Ketua Umum Kosgoro," kata Agung di Istana Negara, Senin, 28 Juli 2014. (Baca juga: Arah Koalisi Golkar Ditentukan Ketua Baru)
Menurut Agung, partainya bakal menggelar musyawarah nasional pada Oktober 2014. Dia yakin musyawarah nasional itu akan melahirkan ketua umum baru. Namun musyawarah nasional masih menanti rapat pimpinan nasional yang akan menjadi ajang evaluasi hasil pemilu legislatif dan pemilu presiden. Agung yakin pergantian ketua umum partai beringin bisa diadakan dalam musyawarah nasional. "Tak perlu munas luar biasa, cukup musyawarah nasional biasa saja," ujarnya.
http://ift.tt/1nUWrcu
Agung Laksono Akan Bawa Golkar Gabung ke Jokowi
Senin, 28 Juli 2014 | 16:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Agung Laksono menyatakan siap berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Agung, koalisi dengan Jokowi-JK mungkin terjadi jika dia menjadi Ketua Umum Golkar. "Kita tak bisa bicara tidak (berkoalisi). Bisa saja itu terjadi," kata Agung di Istana Negara, Senin, 28 Juli 2014.
Agung menuturkan arah koalisi partai beringin bakal ditentukan setelah terpilihnya ketua umum baru. Dia yakin ketua umum baru akan mengubah haluan koalisi yang semula mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjadi mendukung Jokowi-JK. "Selama ini Ical (Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie) arahnya Koalisi Merah Putih. Tapi itu bisa berubah kalau pemimpinnya berubah," ujar Agung.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu pun optimistis menggantikan Ical. Agung mengaku sudah mendekati pengurus Golkar tingkat provinsi untuk menggalang dukungan.
http://ift.tt/1rIDQi4
Akbar Tanjung sebut cuma Munaslub yang bisa percepat Ical lengser
Selasa, 29 Juli 2014 04:09
Akbar Tandjung
Merdeka.com - Sejumlah elite Partai Golkar yang dipimpin Ginandjar Kartasasmita sudah melakukan manuver politik agar Musyawarah Nasional Partai Golkar bisa dipercepat menjadi Oktober tahun ini. Munas adalah forum tertinggi Golkar, yang salah satunya bertujuan untuk pergantian ketua umum, yang dalam konteks ini adalah Aburizal Bakrie (Ical).
Namun, menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, tidak ada alasan konstitusional yang mengharuskan Munas dipercepat. "Karena pada Munas lalu (2009) telah merekomendasikan Munas yang akan datang berlangsung pada tahun 2015," kata Akbar usai menemani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima Prabowo Subianto di rumahnya Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7). "Jadi Munas yang akan datang akan diadakan pada tahun 2015. Jika Munas dilakukan tentu harus melakukan perubahan rekomendasi Munas lalu," imbuh Akbar.
Dewan Penasihat Prabowo-Hatta ini menjelaskan, yang mungkin untuk mengubah rekomendasi tersebut adalah melalui Munas Luar Biasa (Munaslub). Namun, kata Akbar, "Munas Luar biasa membutuhkan persyaratan yang cukup ketat." Dia memaparkan, Munaslub membutuhkan syarat dukungan sekurang-kurangnya 2/3 provinsi. "Yang saya ketahui sebagian besar dari 2/3 provinsi tersebut menginginkan Munas diadakan tahun depan dan tidak menginginkan adanya Munaslub, karena tidak ada alasan dilakukannya Munas Luar Biasa," ujar Akbar.
http://ift.tt/1rIDQi6
Akbar Minta Ical Lengser Usai Pilpres
Kamis, 22 Mei 2014 - 10:55:20
teRaspos - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung meminta agar pelaksanaan musyawarah nasional untuk melengserkan posisi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dilakukan usai Pemilu Presiden 2014. Ical ditetapkan sebagai Ketua Umum dalam munas tahun 2009. Sesuai anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, jabatan Ketua Umum hanya 5 tahun.
Namun, dalam pertemuan di Pekanbaru pada 2009 itu, direkomendasikan bahwa masa jabatan Aburizal 6 tahun, yakni sampai Januari 2015. Tetapi Akbar Tandjung mengatakan bahwa pelaksanaan munas bisa dipercepat usai Pilpres. Dia beralasan, banyaknya perbedaan pendapat di internal Golkar soal periode jabatan Ical, harus segera dibicarakan di munas untuk mengkaji sah atau tidaknya keputusan di Pekanbaru.
Akbar berpendapat, munas bisa langsung diselenggarakan pada Juli 2014, karena jadwal pilpres yang hanya satu putaran. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono juga mengatakan perlu segera menetapkan Ketua Umum baru. Agung Laksono sudah dideklarasikan maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar oleh ormas Kosgoro
http://ift.tt/1nUWpRX
Ical: Saya belum mau lengser
Kamis, 24 Jul 2014
MERDEKA.COM. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie hakul yakin partainya bakal solid di dalam koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ical menganggap deklarasi koalisi permanen beberapa waktu lalu sudah 'mengunci' partai pimpinannya. Selain itu, Ical pun tak merasa khawatir banyak desakan agar dirinya mundur dari kursi pimpinan Golkar. Padahal, beberapa kader sudah mendorong dilakukannya Musyawarah Nasional (Munas).
Banyaknya dorongan itu, Ical pun mempertanyakan kapasitas para kader tersebut. "Gitu saja kok ribut. Punya hak suara nggak mereka. Tetep, punya hak suara nggak yang mendorong? Nggak kan, nggak punya hak suara. Daerah-daerah juga nggak mau Munas (dipercepat)," kata Ical di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (24/7).
Menurut bos Ical, Munas Golkar bakal sesuai jadwal, yakni pada tahun 2015 nanti. Namun, ketika disinggung soal nasib Golkar setelah dirinya lengser dari ketua, Ical mengaku belum mau turun sebagai pimpinan. "Yang mau lengser siapa. Saya belum mau lengser," ujarnya.
http://ift.tt/1rIDQi8
Akbar Tandjung: Golkar Harus Siap Jadi Oposisi
Selasa, 22 Juli 2014 | 20:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, Golkar siap menjalankan peran sebagai partai oposisi. Menurut Akbar, Golkar akan memerankan fungsi kontrol pemerintahan dari luar jika pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dalam Pilpres 2014. "Golkar harus siap kalau seandainya tidak berada dalam pemerintahan karena Golkar yang sekarang ini Golkar yang era reformasi," kata Akbar di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).
Bila Golkar positif berada di oposisi, menurut Akbar, partai yang pernah berkuasa pada era Orde Baru ini akan memulai paradigma baru di mana Golkar benar-benar menganut prinsip perjuangan rakyat, mandiri, dan mewujudkan cita-cita reformasi. "Dalam paradigma baru itu antara lain yang menjadi kepentingan kita adalah Golkar yang demokratis, Golkar yang mandiri, Golkar yang sejalan dengan cita-cita reformasi," ucap mantan Ketua DPR RI ini.
http://ift.tt/1nUWpS1
Poempida: Oposisi Hanya Keinginan Segelintir Elite Golkar
30 Jul 2014 12:09
Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar saat ini masih bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta. Belum ada sikap resmi dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical untuk bergabung pemenang Pilpres 2014 Jokowi-JK atau tetap di luar dan menjadi oposisi. Mantan politisi Partai Golkar Poempida Hidayatullah menilai partai berlambang pohon beringin itu perlu memikirkan secara matang bila mau jadi oposisi. "Partai Golkar adalah Partai besar dan matang bersejarah sebagai pelaku di NKRI. Menyikapi langkah-langkah para pemimpinnya selama Pileg dan Pilpres 2014, dibutuhkan doa secara berjamaah dari seluruh kader Partai Golkar se-Indonesia. Terutama tentang keinginan segelintir para elitenya untuk menjadi oposisi pada Pemerintahan ke depan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (30/7/2014).
Politisi muda yang dipecat Golkar karena mendukung Jokowi-JK itu meminta agar arah partai tidak ditentukan Ical berdasarkan emosi semata. Ia meminta agar Ical memperhitungkan untung rugi dan kesiapan Golkar jadi Oposisi. "Semoga pengambilan keputusan tersebut bukan tercetus dari emosi sesaat para elitenya. Sangat benar, keputusan menjadi oposisi adalah hal terhormat pada komposisi berpartai dan bernegara, tentu harusnya, dimulai dengan kronologis langkah-langkah yang terencana matang jauh-jauh hari sebelumnya.
Menurutnya, menjadi oposisi bukan didasarkan karena salah kaprah negosiasi segelintir elite Partai Golkar. Jangan sampai Golkar salah langkah dan menjadi keterusan. "Dan kalau menjadi oposisi adalah keputusan akhir para elite Partai Golkar, semoga langkah dan kiprah Partai Golkar ke depan membawa kesejahteraan bagi internal rakyatnya (kadernya) dan seluruh rakyat Indonesia," tandas Poempida. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menegaskan, partainya siap menjadi oposisi di luar pemerintahan pasangan presiden dan wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu akan menjadi sejarah baru bagi Golkar sejak partai ini berdiri. "Bahwa Golkar siap oposisi kalaupun kalah dalam pilpres. Artinya agar Koalisi Merah Putih tetap solid gitu. Ini akan sejarah baru. Saya sendiri tidak keberatan, meskipun saya di DPR kan," kata Fadel, Selasa 29 Juli. Sikap oposisi itu kata Fadel mengikuti pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Umum Aburizal Bakrie.
http://ift.tt/1nUWpS3
Golkar tak akan diterima Jokowi-JK?
Sunday, 27 July 2014 17:32
JAKARTA - Partai Golkar akan sulit diterima oleh parpol koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla (JK) jika akan bergabung. Pasalnya Golkar sangat transaksional dalam membangun koalisi. "Golkar akan menghadapi situasi ketegangan internal pasca pilpres. Jika liat kecenderungan Golkar menginginkan merapat ke Jokowi tapi itu tidak mudah," ujar pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito kepada wartawan, hari ini.
Menurutnya, sulitnya Golkar masuk dalam koalisi pendukung Jokowi-JK di pemerintahan karena Golkar pernah ditolak saat akan berkoalisi diawal Pilpres. "Karena tawaran transaksi Ical ditolak oleh kubu Jokowi," imbuhnya.
Arie mengatakan, kubu Jokowi-JK lebih menguntungkan jika membangun koalisi tersebut di dalam parlemen saja dengan parpol-parpol diluar koalisinya. "Jokowi-JK mensyaratkan tanpa transaksi. Jika tidak mau pasti tak ada koalisi," tandasnya
http://ift.tt/1rIDQyw
----------------------------
Secara ideologis, kubu Agung Laksono memang lebih dekat ke PDIP karena dia adalah mantan aktivis GMNI (organisasi mahasiswa nasionalis yang dikenal pro Soekarno/PDIP). Jadi wajar saja kalau Agung Laksono berharap dia bisa merebut kursi Ical sebagai Ketua Umum GOLKAR yang selanjutnya membawa gerbong Golkar di pemerintahan Jokowi kelak. Sementara Akbar Tanjung, dikenal sebagai aktivis KAHMI (alumni HMI), yang tentunya tak akan rela jabatan strategis di Golkar itu jatuh ke tangan Agung Laksono cs.
Sementara diketahui bahwa JK adalah juga tokoh KAHMI, yang pastilah punya gerbongnya sendiri sehingga bagi Akbar Tanjung, saham KAHMI sudah inklusif ada di tangan JK. Makanya sikap Akbar lebih 'berani' untuk mendorong agar Golkar menjadi oposisi saja di pemrintahan Jokowi. Alasannya? Akbar kelihatannya sudah membaca gelagat bahwa Megawati dan Jokowi tak akan mau menerima orang-orang Golkar secara formal atas nama partainya (seperti yang akan dilakukan Agung Laksono kalau dia bisa merebut jabatan Ketua Umum Golkar dari Ical), karena itu bisa mempengaruhi solidaritas di kubu PDIP dan akar rumputnya.
Makanya orang-orang Golkar yang kelak masuk ke kabinet Jokowi-JK, diduga kuat adalah mantan orang Golkar yang beberapa waktu lalu dipecat oleh Ical karena mendukung JK, seperti Poempida atau Nusron Wahid itu contohnya. Itu artinya, meski mereka bekas orang Golkar dan JK juga orang Golkar, tidak otomatis di DPR kelak kubu Golkar akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK, karena orang-orang Golkar yang masuk ke pemerintahan Jokowi adalah secara pribadi-pribadi, bukan "utusan" atau "petugas resmi" partai Golkar seperti zama SBY dulu
Put the internet to work for you.
son of ryadz diary : July 30, 2014 at 05:04PM
Pra Pilpres
Dari sekian banyak isu yang muncul ketika pilpres lalu, isu tentang perburuhan mendapatkan tempat tersendiri. Isu ini bahkan sudah mulai ramai diperbincangkan sebelum masa kampanye secara resmi dilakukan. Walau tak seheboh isu kampanye hitam tentang agama dan ras yang menjadi "idola" selama pilpres, namun perdebatan dari isu perburuhan tetap menjadi daya tarik tersendiri.
Tepat pada tanggal 1 Mei 2014, sebuah gebrakan besar dilakukan oleh kubu Prabowo. Dimana dia menghadiri sebuah rapat akbar besar di Gelora Bung Karno, yang dilakukan buruh-buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, kabarnya Prabowo telah menandatangani kontrak politik dengan serikat buruh tersebut untuk memenuhi 10 tuntutan buruh kepada capres tersebut, dengan timbal balik dukungan penuh dari Konfederasi untuk memen angkan Prabowo sebagai Presiden.
Sementara di hari yang sama, Jokowi melakukan dukungan kepada buruh dalam bentuk yang sederhana. Ditemani oleh Rieke Diah Pitaloka, mereka mendatangi buruh yang sakit di pemukiman buruh, dibilangan Jakarta Utara. Yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Piagam Marsinah oleh Jokowi yang memuat tiga janji besar Jokowi untuk buruh. Kerja Layak, Upah Layak, dan Hidup Layak.
Jika kita lihat dari sisi kemegahan, tentu apa yang dilakukan oleh Prabowo dengan memberikan pidato dihadapan puluhan ribu buruh mendapatkan nilai yang cukup besar. Baik dari sisi publikasi media, maupun dari sisi klaim keberpihakan Capres kepada buruh. Sementara apa yang dilakukan oleh Jokowi mendapatkan nilai dari sisi humanisme. Namun demikian, dukungan yang diberikan oleh KSPI kepada Prabowo juga mendapatkan kritikan yang tajam dari berbagai serikat buruh progresif. Seperti ya ng dimuat dalam sebuah situs arahjuang.com, Said Iqbal selaku Ketua Umum KSPI sempat mengatakan bahwa isu pelanggaran HAM jauh dari kehidupan buruh karena tidak langsung bersinggungan dengan kehidupan buruh. "Prabowo dikatakan ada persoalan HAM, tetapi buruh tidak bersinggungan jadi agak sulit dikaitkan dengan buruh," demikan pernyataan Said Iqbal seperti yang diberitakan oleh Tribunnews.com ( http://ift.tt/1rIDMid).
Apa yang diucapkan tersebut tentu sebuah ucapan a-historis dari gerakan buruh yang berkembang di Indonesia pasca 98. Pada era Orde Baru, serikat buruh hanya ada satu yaitu SPSI. Dan semua dikendalikan oleh negara. Pemogokan, demonstrasi, tuntutan perbaikan nasib buruh menjadi satu hal yang tabu untuk dilakukan oleh buruh pada masa itu. Dan ketika hal tersebut masih dilakukan oleh buruh, maka represi yang akan menjadi jawaban dari pemerintahan Orde Baru. Dan semua o rang tahu, bahwa Prabowo adalah bagian yang tak terpisahkan dari kekuasaan Orde Baru. Mantan Danjen Kopasus, dan menantu dari penguasa utama Orde Baru, Soeharto. Militer adalah salah satu alat dari negara untuk merepresi gerakan buruh pada masa itu. Tengok saja salah satu contoh kasus kematian seorang pejuang buruh perempuan bernama Marsinah di Sidoardjo.
Pilpres
Pada saat kampanye pilpres secara resmi dimulai dan dibuka oleh KPU, isu perburuhan relatif tidak banyak terangkat. Walau fragmentasi dari serikat buruh sudah mulai terlihat pada pilpres kali ini, namun tak mampu mengangkat isu-isu mendasar dari berbagai problematika kaum buruh. SPSI sebagai serikat buruh terbesar di Indonesia telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Serikat Buruh Seluruh Indonesia, SBSI juga demikian.
Pada berbagai kesempatan debat kandidat yang diselenggarakan o leh KPU, isu perburuhan juga tak banyak disinggung oleh kedua kandidat. Mungkin ini bukan salah kandidatnya, atau salah dari gerakan buruh yang tak mampu mengkapitalisasi isu-isu perburuhan untuk menjadi salah satu isu utama yang diperdebatkan oleh para kandidat. Pilpres 2014, memang menyita banyak perhatian masyrakat dan juga kandidat untuk memperbincangkan isu-isu yang sebenarnya tidak pernah ada. Berbagai kampanye negatif sampai dengan kampanye hitam jauh lebih mewarnai perdebatan diberbagai sudut, dibandingan memperdebatkan apa yang secara jelas dan nyata dialami oleh masyarakat luas.
Namun demikian, apa yang telah dilakukan oleh kedua kandidat dengan kontrak politik dan janjinya untuk perbaikan nasib buruh telah tercatat secara khusus oleh kaum buruh dan oleh publik secara umum. Hanya tinggal menunggu siapa yang memenangkan pertarungan, dan berikutnya akan beranjak pada pengawalan yang dilakukan oleh kaum buruh kepada kandida t yang memenangkan pertarungan.
Pasca Pilpres
9 Juli 2014, melalui quick qount publik sudah dapat melihat siapa yang memenangkan pertarungan. Walau ada kubu yang juga mengklaim menang melalui 4 lembaga survey. Namun tepat pada tanggal 22 Juli 2014, KPU sebagai wasit dalam pertarungan ini, secara resmi telah mengumumkan pemenang dari pertarungan yang melelahkan tersebut. Joko Widodo didaulat menjadi pemenang dengan selisih suara kurang lebih 8 juta. Prabowo memang tidak menerima hasil penghitungan oleh KPU, namun deligitimasi politik yang hendak dilakukannya tak banyak menuai dukungan dari publik dan tokoh masyrakat. Bisa dikatakan, pemilu ini hanya tinggal menunggu ketuk palu dari MK untuk kembali memenangkan Jokowi sebagai Presiden Indonesia periode 2014-2019.
Sementara Prabowo disibukan dengan berbagai urusan perihal gugatan, Jokowi telah m elangkah maju mengklaim kemenanganya. Belum lama ini Jokowi Center telah meluncurkan satu pooling publik untuk memilih kandidat kabinet Jokowi versi rakyat. Dan sesuai topik bahasan ini, nama kandidat yang muncul sebagai Menteri Tenaga Kerja antara lain adalah Rieke Diah Pitaloka, Wahyu Susilo dan lain sebagainya. Namun ada nama lain yang juga muncul dikalangan serikat buruh, seperti Jumhur Hidayat, walau nama tersebut tidak tertulis didalam salah satu kandidat yang dirilis oleh pooling Jokowi Center.
Bagaimana dengan Said Iqbal yang telah bekerja keras untuk memenangkan Prabowo dan dijanjikan sebagai Menaker jika kemenangan ada dipihak Prabowo? Tak bisa dipungkiri, kekalahan Prabowo dalam pilpres sudah berarti kekalahan juga bagi Said Iqbal dalam pertarunganya dengan serikat buruh lainnya. Nama ini sudah hilang dari perbincangan publik perihal jabatan Menaker.
Jokowi, Rieke dan Buruh
Peran Rieke Diah Pitaloka dalam memenangkan Jokowi sebagai Presiden tak bisa dipandang sebelah mata. Dia bertarung disatu provinsi yang telah diketahui akan dimenangkan oleh Prabowo. Jawa Barat. Ini adalah satu medan pertarungan yang berat, mengkampanyekan Jokowi dikandang Prabowo. Dan capaian suara sebesar 40 koma sekian %, adalah sesuatu yang cukup baik. Sebuah kerja ekstra keras untuk dapat membuat suara Jokowi tak tertinggal terlampau drastis.
Dan kali ini nasib kaum buruh bisa dikatakan ada ditangan Rieke Diah Pitaloka. Potensi dia menjadi Menteri Tenaga Kerja cukup terbuka lebar. Dan dia juga telah memegang secarik kertas yang telah ditandatangani oleh Jokowi jika dia terpilih sebagai Presiden.
Kerja Layak. Yaitu, terpenuhinya situasi kerja yang berkeadilan, terpenuhinya hak-hak dasar pekerja. Perjuangan bersama yang tak boleh berhenti untuk m enghapuskan sistem tenaga kerja kontrak dan outsourcing, yang merupakan bagian dari perbudakan modern. Selain itu, kesehatan dan keselamatan kerja, jadi bagian tak terpisahkan untuk memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat.
Upah Layak. yaitu penghargaan atas kerja yang dilakukan dan harus didukung oleh kebijakan politik yang bukan politik upah murah. Upah yang berkeadilan, termasuk memperpendek jarak perbedaan upah antara atasan dan bawahan. Penentuan upah pun harus berdasarkan perhitungan kebutuhan hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
Hidup Layak. Kehidupan yang layak bagi buruh dan rakyat pekerja lainnya, tidak boleh hanya bersandar pada upah yang diterimanya. Negara harus hadir, Pemerintah RI wajib sejahterakan buruh dan rakyat pekerja lainnya. Sebagai kompensasi atas pajak yang telah dibayarkan oleh rakyat pekerja dan pemberi kerja, Pemerintah RI ti dak boleh lagi abai terhadap pemenuhan hak rakyat pekerja atas ekonomi, politik, sosial dan budaya, hak atas jaminan pendidikan termasuk bagi anak-anaknya, dan Jaminan Sosial (Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian), perumahan layak bagi rakyat pekerja dan transportasi yang aman dan nyaman.
Rieke Diah Pitaloka telah diberikan kepercayaan oleh dua pihak untuk membawa dan mengusung perbaikan kesejahteraan dan nasib buruh Indonesia. Dari Jokowi, dia diberikan sebuah janji yang harus dia sampaikan kepada publik tentang Kerja, upah dan hidup yang layak bagi buruh. Dari kaum buruh, dia telah diberikan sebuah kepercayaan untuk maju dan mengimplementasikan tiga layak tersebut melalui pemerintahan Jokowi. Terpilih atau tidak Rieke Diah Pitaloka sebagai Menaker tentu adalah hak prerogratif dari Presiden Jokowi. Jikapun tidak terpilih, bukan berarti Rieke hanya bisa diam saja dan b erhenti memperjuangkan nasib kaum buruh. Walau tentu dukungan baginya dari kaum buruh dan juga dari publik luas menjadi penting, agar dia lebih mudah mengimplementasikan isi dari Piagam Marsinah tersebut.
Piagam Marsinah ada ditangan Rieke Diah Pitaloka. Apapun jabatanya kelak nanti. Sebagai Menteri Tenaga Kerja, sebagai Anggota DPR RI terpilih, ataupun sebagai aktivis perburuhan. Kerja layak, upah layak, dan hidup layak adalah sebuah tuntutan dari buruh dan kebutuhan dari buruh yang harus mampu dia perjuangkan demi perubahan kaum buruh Indonesia.
"TRILAYAK pekerja, juga harus hadir dalam kebijakan politik anggaran dan kebijakan politik legislasi. Saya akan berjuang untuk lahirnya UU tentang Sistem Pengupahan dan Perlindungan Upah, UU tentang Sistem Pengawasan dan Komite Pengawas Kerja, UU tentang Perlidungan Pekerja Rumah Tangga, UU tentang Perlindungan Pekerja Media, Revis i atas UU tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Revisi atas UU Ketenagakerjaan,"
- Rieke Diah Pitaloka, Tribunnews.com, 6 Juli 2014 -
Link: http://adf.ly/qidpS Piagam Marsinah
Put the internet to work for you.
son of ryadz diary : July 30, 2014 at 05:04PM
Pengunjung TMII mengalami peningkatan dalam sehari pada lebaran tahun ini. Manajer Informasi TMII Suryandoro memprediksi pengunjung mencapai 70.000 di akhir pekan.
"Prediksi Sabtu dan Minggu ini jumlah pengunjung bisa mencapai 60 ribu sampai 70 ribu pengunjung. Jika tahun lalu secara akumulasi jumlah pengunjung sampai 345 ribu maka tahun ini kami menargetkan sampai 400 ribu orang," kata Suryandoro saat dihubungi, Rabu (30/7/2014).
Dia menyebutkan bahwa wahana Kereta Gantung, Snow Bay, dan Theater Keong Mas masih menjadi favorit pengunjung. Selain itu ada pula Taman Burung dan Dunia Air Tawar.
"Sampai sore ini total pengunjung mencapai 55.000 orang, jika dibanding dengan tahun lalu ada peningkatan 10 sampai 15 %," imbuh dia.
Pihak manajemen mengimbau pengunjung yang membawa anak kecil untuk berhati-hati. Kerap muncul kasus anak hilang bila sedang ramai pengunjung.
http://ift.tt/1rIDDvc
Nah, kasus anak hilang nih bahaya, lebih baik nggak ke sana dulu deh
Mutiara Al Qur'an Surat Al-An'am Ayat 30-32
30. Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka (orang-orang kafir) dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang mengharukan). Dia berfirman, "Bukankah (kebangkitan) ini benar?" Mereka menjawab, "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Dia berfirman, "Rasakanlah azab ini, karena dahulu kamu mengingkarinya."
31. Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah; sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata, "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang Kiamat itu," sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu.
32. Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?
Link: http://adf.ly/qidpc TMII Prediksi Jumlah Pengunjung Mencapai 70 Ribu di Akhir Pekan
Put the internet to work for you.