Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku sempat mendapatkan masukan untuk tidak berkoalisi dengan Partai Golkar saat bertemu dengan pengacara beberapa waktu lalu. Sebab, menurut salah satu dari mereka, jika berkoalisi dengan Golkar maka diibaratkan 'menuju istana melalui jalan becek dan berlumpur'.
Jokowi tidak setuju dengan perumpamaan tersebut. Menurut dia, harus dibedakan mana yang merupakan urusan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan mana yang merupakan urusan partai. Sebab kedua hal tersebut tidak dapat disatukan.
"Golkar kok dikaitkan dengan lumpur. Kan berbeda dong, itu kan ada urusan Aburizal Bakrie dan urusan Golkar. Kan beda," tegasnya di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (29/7).
Seperti diketahui, partai koalisi pengusung pasangan Jokowi-JK membuka peluang bergabung kepada partai koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PPP, PAN dan PKS. Jokowi mengatakan, alasan pihaknya membuka peluang bagi kelima partai tersebut adalah untuk kuat di parlemen.
Dengan kuat di parlemen, jelas dia, maka program pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Sebab koalisi pengusung Jokowi-JK saat ini hanya menguasai 37 persen suara di parlemen.
Meski masih membutuhkan teman koalisi, Jokowi menegaskan, pihaknya tetap menjaga komitmen untuk tidak ada transaksi dalam koalisi mereka. Kelima partai pengusung Jokowi-JK yakni PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura dan PKPI, juga diperlakukan sama.
"Apapun, kita-kan butuh parlemen yang kuat. Tapi bahwa tanpa syarat iya, tidak transaksional iya. Kerjasama yang pertama saja kita gak beri itu, masak yang kedua kita berikan. Bisa diamuk -amuk nanti," ungkapnya.
Quote: http://ift.tt/1s8ksw0
koalisi "tenda besar" dengan partainya pak JK ? apalagi Jokowi sendiri yang sudah membersihkan stereotip jelek nama Golkar
Link: http://adf.ly/qkbgi Koalisi Beringin? Jokowi: Golkar kok dikaitkan dengan lump ur, beda dong !
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar