BUKANNYA mengajari, jika punya WIL musti punya modal. Jangan seperti Saelan, 30, dari Sumenep (Madura) ini. Berani punya WIL, kencannya malah di semak belukar. Padahal, betapapun merasa seperti di hotel, begitu ketahuan keluarga si wanita, Saelan laksana perkedel karena digebuki rame-rame.
Andaikan setiap pasangan rumahtangga loyal pada keluarganya, niscaya kolom ini kesulitan bahan untuk menulis hal-hal beginian. Tapi begitulah, selama ada lelaki, perselingkuhan dan permesuman tak pernah habis dari muka bumi. Bahkan dari zaman kenabian, kisah gatelnya Siti Zulaiha sampai-sampai berani ngajak mesum pada Nabi Yusuf yang tampan itu. Untung yang diajak kelas nabi, sehingga tidak diladeni. Coba kalau si Usup temannya Bang Maman dari Kalipasir, ya lanjuuuut!
Saelan dari Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, rupanya masih sekelas si Usup juga. Melihat ada perempuan jomblo ngajak kencan langsung diladeni. Padahal akhirnya dia tahu bahwa Sakirah, 27, adalah masih istri sah seseorang. Tapi sudah terlanjur mau bagaimana lagi? Doanya kemudian, semoga suaminya tidak tahu.
Saelan sendiri sebetulnya juga bukan lelaki bebas merdeka, karena di rumah ada juga anak dan istri. Tapi bakatnya sebagai penjahat kelamin menonjol sekali, dan selalu nonjol memang. Dus karena itu Saelan tahu persis bagaimana perempuan yang bisa dimainkan. Dari gerak-gerik dan tutur kata wanita, dia langsung tahu bahwa perempuan itu setia pada suami atau bisa dibikin proyek.
Prediksi Saelan terhadap Sakirah juga seperti itu, dan ternyata klop. Setelah kenalan beberapa lama, ketika ada wacana bahwa koalisi itu harus dilanjutkan dengan "eksekusi", ternyata jawab Sakirah: kenapa tidak? Lalu ke mana rendezvous itu akan dilaksanakan? Di hotel berbintang ataukah villa, ternyata jawab Saelan: aku tak punya duit!
Kere! Jadi petualang asmara kok modal bonggol doang tanpa benggol. Ironisnya, ketika ditawarkan opsi dalam semak, ternyata Sakirah mau saja. Ya sudah, keduanya pun naik motor, mencari lokasi yang aman dan nyaman. Meski hanya di tengah semak belukar, harus dipilih yang suasananya sejuk, laksana hotel berbintang.
Tempat itu ternyata ada di perbatasan desa yang hutannya rimbun, jauh dari kesibukan hilir mudik warga masarakat.
Tapi sial rupanya. Di kala Saelan – Sakirah tengah bergulat antara hidup dan mati, krusak-krusek di antara semak dan perdu, ada warga pencari burung yang memergoki. Dia pun lalu menghubungi penduduk terdekat. Nah, penggerebekan dilakukan. Saelan – Sakirah tertangkap basah tanpa bisa berkutik. Setelah tahu identitas keduanya, suami Sakirah pun dipanggil, biar tahu bahwa mental istrinya perlu direvolusi.
Keduanya segera dibawa ke kantor Kepala Desa. Suami Sakirah begitu tahu istrinya diganggu lelaki lain, langsung naik pitam. Dengan tangan kosong dia menghajar Saelan sampai babak belur nyaris seperti perkedel. "Kamu blusukan ke tengah hutan segala, ternyata hanya untuk bawa-bawa istri orang. Ini akibatnya," kata lelaki itu dan plokkkkk tinjunya mendarat ke muka Saelan.
Akibat penganiayan tersebut Saelan terpaksa dilarikan ke (RSD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Istrinya di rumah belum tahu. Andaikan tahu kelakuan suaminya seperti itu pastilah nggeblag pingsan seketika. Kelihatannya alim, ternyata kok dzolim.
Bikin malu lagi, kencan kok di semak belukar.
BELUKAR
Comment : Makanya modal klo mau ngeloni bini orang
Link: http://adf.ly/rclJt Bila Semak Serasa Hotel Sang PIL Dibikin Perkdel
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar