Jakarta - Pembagian jatah kursi menteri bisa menyandera pemerintahan presiden terpilih Jokowi Widodo (Jokowi) bila Jokowi tidak bisa tegas dan salah memilih menterinya.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengingatkan Jokowi harus bisa tegas dalam memilih dan menentukan para pembantunya di kabinet dengan menerapkan prinsip Meritokrasi yaitu memilih orang berdasarkan kemampuan. "Untuk referensi itu ada dalam buku 'Good To Great' yang ditulis Jim Collins," ungkap Qodari saat berbincang dengan detikcom, Jumat (1/8/2014).
Qodari menjelaskan kemampuan yang dimaksud yakni menyangkut kompetensi, integritas, dan pengalaman. Bila Jokowi keluar dari prinsip Meritokrasi tersebut dapat mengancam jalannya pemerintahan. "Kalau salah pilih orang (menteri) malah bisa memberatkan Jokowi dan itu menyandera Jokowi sendiri," ujarnya.
Qodari menilai Jokowi mestinya bisa tegas dalam memilih orang-orang yang akan duduk di kabinetnya karena sudah memiliki pengalaman dalam memilih orang-orang yang membantu tugasnya ketika menjabat menjadi wali kota dan gubernur.
Mantan Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini memandang wajar bila ada partai pendukungnya Jokowi yaitu PKB yang sudah menyinggung soal jatah kursi menteri. Menurut Qodari PKB bisa saja menyodorkan portofolio kader-kadernya sesuai kemampuan dan keilmuannya masing-masing.
"Nanti semuanya tergantung Jokowi yang akan memutuskannya. Kalau tegas tidak ada persoalan," kata doktor bidang Ilmu Politik Universitas Gajah Mada ini.
http://ift.tt/1d5Xe62
nah lho, pusing kan loe, bilang nya ga k bagi bagi kursi, eh pas udah resmi terpilih jadi presiden, mulai di tagih jatah kursi mentri nya
Link: http://adf.ly/qlDDw [BINGUNG, BIMBANG DAN GALAU AKUTT]Jokowi Bisa Terancam Tersandera Jatah Kursi Menteri
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar