son of ryadz diary : December 27, 2014 at 03:46PM


Menristek Targetkan N219 Terbang Akhir 215

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Menristek Muhammad Nasir menargetkan pesawat komersial N219 buatan dalam negeri bisa dimanfaatkan dan "terbang" untuk kebutuhan sarana angkutan udara dalam negeri pada akhir 2015.

"Pertengahan 2015 masih riset dan akhir 2015 kami harapkan sudah terbang," katanya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ishlah, Kelurahan Bandarkidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (26/12).

Ia mengatakan pembuatan pesawat itu saat ini masih dikerjakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Pesawat N219 memang dibuat dengan kapasitas terbatas, hanya 19 orang. Rencananya, pesawat itu memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama untuk penerbangan Indonesia bagian timur.

"Untuk Indonesia timur, pe rlu penerbangan jangka pendek. Dengan kapasitas 19 orang, bisa menjangkau kota ataupun pulau kecil, dan tidak memerlukan landasan yang panjang," ujarnya.

Pihaknya mengatakan riset dilakukan dengan maksimal. Riset tersebut juga akan terus berlanjut sampai sertifikasi penerbangan. Hal itu penting untuk menguji kelaikan pesawat tersebut.

Terkait komponen pembuatan pesawat, Nasir mengatakan akan lebih banyak memanfaatkan komponen lokal dengan porsi 60 persen. Sementara itu, sisanya masih memerlukan impor.

"Dalam satu tahun, nantinya bisa memproduksi empat pesawat untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jumlah itu nantinya juga bisa terus bertambah. Rencana produksi akan dilakukan pada 2016 atau 2017," katanya.

Ia yakin rencana pembuatan pesawat itu bisa berhasil. Bahkan, saat ini dengan riset yang sudah dilakukan, sudah mendapatkan tawaran yang baik dari dunia usaha. Terdapat sekitar 150 pasar yang potensial yang. Mereka sudah berkomunikasi dan datang, guna mengetahui lebih lanjut terkait dengan pesawat N219 tersebut.

Rencana pembuatan pesawat N219 ini sangat didukung pemerintah. Mereka akan memediasi pengembangan hingga peluncuran pesawat komersial bersertifikasi siap produksi yaitu N219. Dalam upaya pembuatan pesawat itu, pemerintah mengucurkan dana Rp400 miliar.

Pemerintah sengaja mengucurkan dana, sebab jika ditanggung oleh badan usaha, cukup berat, sebab biayanya cukup besar.

Selain itu, pemerintah memang menargetkan agar pembuatan pesawat itu bisa terealisasi, agar pesawat N219 tak senasib dengan prototipe pesawat baling-baling N250 yang tidak masuk ke tahap produksi dan kini N250 menjadi besi tua karena berhenti di tengah jalan.

http://nasional.republika.co.id/beri...ang-akhir-2015

berdasarkan Wiki:

Fitur Utama
Fungsi: angkut penumpang dan kargo (Multi fungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
Kapasitas: 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
Kinerja lepas landas dan mendarat: jarak pendek/STOL (600 m)[3]
Biaya operasional: rendah
Mesin: 2 x 850 shp[4]

Kinerja |
Kecepatan jelajah maksimum: 395 km / jam (213 KTS)
Kecepatan jelajah ekonomis: 352 km / jam (190 KTS)
Rata rata feri Maksimum: 1580 Nm
jarak lepas landas (halangan 35 kaki): 465 m, ISA, SL
jarak mendarat (halangan 50 kaki): 510 m, ISA, SL
Kecepatan jatuh (stall): 73 KTS
Berat lepas landas maksimum (MTOW): 7270 kg (16,000 lbs)
Muatan Maksimum: 2500 kg (5511 lb)
Tingkat panjat 2300 kaki / menit (semua mesin operasi)
Jarak: 600 Nm

setidaknya ... perusahaan local dan TNI bisa pakai pesawat ini ..

Link: http ://adf.ly/vbAQO Menristek Targetkan N219 Terbang Akhir 215

IFTTT

Put the internet to work for you.

Turn off or edit this Recipe

0 komentar:

Posting Komentar