son of ryadz diary : December 31, 2014 at 05:55AM

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengeluh menerima banyak "teror" saat ia baru menjabat Wakil Gubernur DKI mendampingi Joko Widodo. Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur, Basuki memilih untuk menempati ruang kerja lantai dua Balai Kota yang sebelumnya ditempati Gubernur DKI Fauzi Bowo. Basuki terkejut ketika masuk ke ruang kerjanya dan mendapati belum ada kursi yang tersedia. "Saya jadi sakit jiwa masuk ke DKI, masuk akal enggak, Wagub enggak punya kursi?" kata Basuki kesal, saat memberikan pengarahan kepada pejabat eselon, di Balai Agung, Balai Kota, Rabu (31/12/2014).

Kemudian, ia memanggil Kepala Biro Umum yang menjabat saat itu, Sri Mulyani, dan menanyakan kursi untuk bekerja. Ternyata, kursi kerjanya dibawa oleh Fauzi Bowo karena dibeli oleh pria yang kini menjabat sebagai Duta Besar Jerman itu. Basuki semakin geram ketika Sri mengaku tidak memiliki anggaran untuk membeli kursi Wagub DKI. Terpaksa, Basuki menarik kursi yang berada di ruang rapat. Selama kurang lebih satu tahun, Basuki menggunakan kursi rapat untuk bekerja. "Apakah hal seperti ini saya tidak patut untuk curiga, mereka mau meneror saya, listrik kadang-kadang dimatikan, air juga kadang keluarnya kotor, enggak ada air buat mandi. Itu semacam teror buat saya," ucap Basuki.

Begitu pula dengan kursi Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI. Saat itu kursi yang digunakan Jokowi sudah sobek-sobek. Namun, klaim Basuki, tak ada satu pun pegawai DKI yang memiliki inisiatif mengganti kursi kerja Jokowi. "Pantes enggak? Masa Gubernur baru masuk, kursi yang sobek-sobek dan pecah-pecah kulitnya masa enggak diganti sih, meja jugasomplak-somplak semua. Itu teknik-teknik teror namanya," ujar Basuki.Teror pada Basuki tak berhenti sampai di situ. Beberapa hari kemudian, ia pernah bekerja tanpa listrik selama dua jam. Basuki bertanya kepada salah seorang staf di sana. Staf itu berkata kepada Basuki, jika listrik ruang kerja Basuki dinyalakan, imbasnya listrik di Gedung Balai Kota dimatikan. Akhirnya, Basuki memutuskan bekerja tanpa menggunakan lampu dan pendingin udara (AC).

Atas berbagai teror yang diterimanya itu, Basuki mengaku tidak perlu terlalu pintar untuk menjadi Gubernur DKI. Yang terpenting adalah latihan otot, saraf, otot jantung, otot kaki, dan otot tangan. 

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/31/18111701/Ahok.Beberkan.Teror-teror.yang.Ia.Terima.Selama.di.Balai.Kota.DKI.

Biasakan hidup sederhana lah, kursi sobek2 kulitnya, listrik byar pet dll, itu merakyat dan sederhana
Tuh Foke lengser pake bawa kursi lagi

Link: http://adf.ly/vjox4 [Keterlaluan] Ahok Beberkan "Teror-teror" yang Ia Terima Selama di Balai Kota DKI

IFTTT

Put the internet to work for you.

Turn off or edit this Recipe

0 komentar:

Posting Komentar