Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak setelah beberapa saat lepas landas dari Bandara Juanda, Minggu (28/12) pagi. Pesawat jenis Airbus 320 tersebut mengangkut 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan satu balita.
Mengetahui kejadian ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan langsung berusaha keras mencari letak keberadaan pesawat milik Pengusaha asal Malaysia, Tony Fernandez itu. Usaha keras tim Basarnas dan tim gabungan itu membuahkan hasil di pencarian hari ketiga kemarin.
Tim penyelamat menemukan serpihan pesawat di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Tidak hanya serpihan pesawat yang berhasil ditemukan, tapi ditemukan pula 3 jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ 8501. Penemuan itu ditemukan di titik radial 225 jarak 97 mil dari Pangkalanbun.
Lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di wilayah perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, tidak ja uh dari pantai. Ini lantaran ditemukan serpihan yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai.
"Jaraknya kurang lebih 200 meter dari bibir pantai," ujar Kepala Humas Basarnas, Yusuf Latif, di kantornya, Jakarta, Selasa (30/12).
Meski jaraknya tidak jauh dari pantai, Basarnas tidak bisa menduga-duga soal kemungkinan adanya korban yang selamat.
"Saya bukan Tuhan, saya bukan malaikat. Saya berharap ada yang masih selamat, tapi kita lihat saja kenyataannya nanti," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo di lokasi yang sama.
Dengan ditemukannya tiga jenazah itu, berbagai kalangan menganggap sulitnya para penumpang akan selamat dari peristiwa itu. Ditambah pula, QZ 8501 jatuh di tengah laut lepas. Sesungguhnya, berapa lama manusia mampu bertahan di air jika terdampar di tengah laut?
Dilansir dari NTSB (National Transportation Safety Board), tingkat keselamatan manusaia bertahan di ai r tersebut sangatlah tinggi, yakni 95 persen orang yang mengalami kecelakaan pesawat akan dapat bertahan hidup dari kecelakaan tersebut namun itu tidak melihat apa yang terjadi sesudahnya.
Untuk dapat selamat dari kecelakaan pesawat terbang itu ternyata salah satu yang menentukan adalah pakaian dan sepatu yang dikenakan si penumpang. Sebagai contoh, manusia tentu tidak dapat berlari dengan baik jika mengenakan sandal flip-flop atau sepatu high-heels.
Penentu kedua adalah posisi penumpang duduk. Ternyata mereka yang duduk di bagian belakang pesawat memiliki kemungkinan 40 persen lebih tinggi untuk selamat dari kecelakaan tersebut.
Untuk dapat selamat dari kecelakaan pesawat itu, seseorang harus tetap tenang khususnya selama 90 detik pertama. Berusaha untuk keluar dari pesawat secepat mungkin karena mereka yang panik ditemukan kesulitan melepaskan ikat pinggang keamanan mereka.
Namun, apabila penumpang ya ng terdampar di tengah laut selamat, mereka akan sulit untuk bertahan hidup. Kita tahu bahwa air laut itu asin, oleh karena itu tidaklah memungkinkan seseorang dapat bertahan hidup dengan meminum air laut.
Hal itu mengarah ke dehidrasi. Ancaman lain adalah kelaparan, hipotermia karena dinginnya laut, kelelahan, terbakar matahari (heatstroke), dan serangan hiu.
Air adalah salah satu kunci terpenting dari bertahan hidup. Ketahanan seseorang jika ia tidak bisa mendapatkan air yang dapat diminum berbeda-beda tergantung dari temperatur cuaca dan keringat yang keluar. Namun pada umumnya seseorang hanya dapat bertahan selama 1 minggu tanpa ada air minum sebelum ia mengalami dehidrasi tinggi.
Untuk mendapatkan air bersih di lautan lepas, seseorang hanya dapat mengandalkan sedikit hal yakni air hujan atau darah dari burung dan kura-kura. Namun darah dari ikan tidaklah bisa diandalkan karena sangat asin, sama halnya seperti a ir laut berbeda halnya dari burung dan kura-kura. Meminum urine atau air seni sendiri sangat tidak dianjurkan karena itu berarti Anda meminum garam dan berbagai racun yang diproses ginjal Anda.
Lalu, bagaimana apabila penumpang selamat yang terdampar di tengah laut hanya menggunakan jaket pelampung?
Jika seseorang terdampar tidak disertai dengan kapal, maka kemungkinan selamat menjadi sangat kecil. Namun, tetap saja bertahan hidup harus diutamakan, hal itu dapat dilakukan dengan mencari barang-barang sekitar yang dapat dijadikan sandaran atau pegangan untuk menghemat energi. Hal kedua yang dapat dilakukan adalah mencari pulau.
Apabila kedua hal itu tidak memungkinkan, maka hanya dapat mengandalkan jaket pelampung untuk bertahan hidup. Dengan jaket pelampung harus mencoba untuk mempertahankan panas tubuh dengan membentuk sebuah posisi yang dikenal dengan nama HELP (Heat Escape Lessening Posture). Yakni sebuah posisi yang meli patkan kedua kaki mendekati dada. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah hiportemia karena berada di laut.
http://ift.tt/1tltnt2
Tak ada yang dapat melawan kuasa Tuhan
Link: http://adf.ly/vjyQG [INFO] Berapa lama manusia bertahan di air jika pesawat jatuh di laut?
Put the internet to work for you.