Merdeka.com - Demam batu akik dan batu permata saat ini memang tak kenal umur. Tidak laki-laki dan perempuan, anak-anak pun sudah mulai gemar mengoleksi batu baik digunakan sebagai cincin atau hiasan kalung (mandal).
Salah satunya Dery (10) dan Wildan (10) Warga Kelurahan Setono Pande Kecamatan Kota Kediri. Kedua bocah yang masih kelas 4 SD ini gemar batu akik dan permata karena corak warnanya yang indah.
"Awalnya dulu saya dikasih kakek saya. Karena sekarang musimnya batu, akhirnya saya sering melihat-lihat penjual batu akik yang ramai dikunjungi orang," kata Dery, Jumat (27/2).
Kegemaran kedua bocah ini terhadap batu akik, selain karena sebagai pemula juga didukung faktor lingkungan. Rumah serta pekerjaan kedua orang bocah ini dekat dengan lapak para penjual batu akik, yaitu di depan Pasar S etono Betek Kecamatan Kota Kota Kediri.
Kedua orangtua mereka adalah pedagang burung yang ada di dalam Pasar Setono Betek. Entah karena sering melihat para penjual akik mereka jadi tertarik. Ditanya mengenai batu akik mereka berdua mengatakan, senang karena warna dan corak batunya yang bermacam macam.
"Belum tahu banyak jenisnya saya mas. Tetapi saya senang batu akik karena warnanya mas," ungkap Dery yang bertubuh subur serta banyak batu akik yang dipakai di tangannya.
Seperti tradisi penggemar batu yang doyan tukar tambah karena bisa menghemat uang. Kedua bocah ini juga sudah mengenal sistem tukar tambah. "Kalau saya ingin batu akik lainnya kadang saya tukarkan dan nambah uang," ungkap Wildan teman Dery.
Ditanya dari mana mereka mendapatkan uang, karena harga batu akik dan permata harganya kan mahal? Menurut keduanya, uang yang mereka mendapatkan uang dari hasil menabung yang disisihkan dari uang jajan.
"Saya dapatnya uang kadang ya menyisihkan uang jajan, dan tukar tambah biasanya 10 ribu sampai 30 ribu. Selain itu jika ada kawan-kawan saya di sekolahan yang mau membeli cincin yang saya gunakan saya lepas setelah harganya cocok," kata Wildan.
Saat ditanya mengenai berapa banyak koleksi cincin batu akik mereka. Mereka mengatakan baru tiga cincin yang ke semuanya dipakai di tangannya. "Saya punya tiga ini mas, dan rencananya akan saya tukar tambahkan lagi karena ada yang lebih menarik," tegas Dery.
Sementara itu penjual batu akik yang biasa dijuluki Bagong yang menjadi langganan kedua bocah kecil itu, membenarkan dengan ketertarikan mereka akan cincin batu akik.
"Mereka berdua adalah pelanggan saya, biasanya mereka suka tukar tambah. Padahal baru beberapa minggu lalu mereka menukar tambahkan cincinnya," kata Bagong sambi l tertawa kecil.
Ditambahkan Bagong, yang menarik perlakuan kedua bocah ini saat melihat beberapa cincin dagangannya juga seperti orang yang sudah jelas dan paham akan batu akik.
"Coba perhatikan mereka, kalau melihat batu gayanya kayak orang yang sudah paham batu, dan membuat saya tertawa. Diterawang ke atas lantas di terawang dengan senter HP, dan kemudian mereka menanyakan jenis batunya," ungkap Bagong.
http://ift.tt/1MXOhue
Link: http://adf.ly/14Vsff WELEH2 ! Anak SD pun kini sudah mulai 'gila' batu akik
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar