son of ryadz diary : November 30, 2014 at 01:35AM

The National Society For Human Rights atau Perhimpunan Nasional untuk Hak Asasi Manusia di Arab Saudi memaksa sebuah restoran mencabut tanda larangan masuk restoran untuk wanita lajang.

Dilansir BBC News, pemilik restoran menjelaskan kepada harian AL-Hayat, mengapa dia merasa perlu memasang tanda larangan masuk untuk perempuan lajang yang ditulis dengan bahasa Arab tersebut.

Tanpa menyebutkan nama, pemilik tersebut mengatakan bahwa langkah ini diambil setelah terjadi beberapa insiden "kurang layak" karena membiarkan wanita lajang mengunjungi dan makan di restorannya.

Menurutnya, para pengunjung pria merasa terganggu karena merasa "tergoda" berada dalam satu ruangan dengan wanita lajang.

''Kami hanya akan mencabut papan tanda tersebut ketika kami sudah yakin bahwa insiden tersebut tak akan terjadi lagi di tempat kami,'' ujar pemilik restoran.

Juru bicara NSHR memberitahu Saudi Gazette bahwa restoran tersebut sama sekali tak memiliki hak hukum legal untuk mewajibkan seorang wanita ditemani saudara pria kandung atau suami.

''Tanda palang tersebut melawan hukum dan hanya mencerminkan pendapat pribadi dari pemilik restoran,'' terang sang juru bicara.

Seorang wanita yang bermukim di daerah perkotaan merespon tindakan restoran tersebut lewat media sosial Twitter-nya. Dia menuliskan, restoran dan kafe adalah dua tempat bersantai untuk wanita menghabiskan waktu tanpa perlu ditemani oleh anggota keluarga pria yang sedarah.

''Jika mereka akan melarang kami (wanita lajang) masuk restoran, di mana lagi kami harus menikmati waktu senggang,'' ujar perempuan tersebut.

Hukum kebebasan beraktivitas untuk perempuan di Arab Saudi masih merupakan isu sensitif yang tidak pernah benar-benar jelas. Salah satunya adalah meskipun kaum Hawa di Arab sudah boleh mengikuti pemilu, tapi mereka masih tidak diizinkan untuk menyetir mobil dan wajib ditemani saudara pria kandung atau suami saat berjalan-jalan di tempat umum.

http://www.tribunnews.com/internasio...rempuan-lajang

tipikal berpikir manusia onta:
wanita adalah makhluk yg selalu dan harus disalahkan dari berbagai peristiwa.

apakah mereka tidak tau masalah terbesar manusia2 onta itu, adalah diotak dan cara berpikirnya.

ibarat, bajaj lagi parkir di tepi jalan, dan seseorang berjalan kaki yg punya mata dan telinga, menabrak bajaj tsb, dan m enyalahkan bajaj itu.

kapan manusia2 itu bisa bebas dari kedodohan spt ini ??


Link: http://adf.ly/unOr8 Agar Pria Tidak Tergoda, Restoran Arab Larang Masuk Perempuan Lajang

IFTTT

Put the internet to work for you.

Turn off or edit this Recipe

0 komentar:

Posting Komentar