Sinopsis Singkat:
Pada bulan des 1961 sebenarnya komodor "kafir" Yos Sudarso ini sebenarnya tidak harus ikut dalam pertempuran laut aru, karena posisi dia adalah WAKIL Kepala Staff Angkatan Laut, tetapi ketika soekarno memutuskan memberangkatkan 4 Kapal yaitu KRI Matjan tutul, KRI Harimau, KRI Matjan Kumbang, dan KRI Harimau dan KRI singa.
Melihat kemampuan kapal tanpa persenjataan yang memadai bahkan tanpa torpedo, maka sekilas sepertinya awak kapal ke empat kapal tersebut seperti ingin ditumbalkan. Komodor Yos Sudarso kemudian memutuskan untuk ikut berangkat untuk menumbuhkan semangat berjuang anak buahnya. Bersama Alm Laksamana Soedomo, Komodor Yos Sudarso Akhirnya berangkat ke atas kapal KRI Matjan Tutul, sedangkan Alm Soedomo di atas Kapal KRI Matjan Kumbang.
Diperjalanan KRI Singa rusak , dan terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanan. Maka hanya tersisa 3 Kapal yaitu KRI Matjan Kumbang, KRI Matjan Tutul, dan KRI Harimau. Di perjalanan di atas laut Aru, ketiga kapal tersebut berhasil dideteksi oleh belanda. Ketiga kapal tersebut kemudian menjadi sasaran tembak pesawat-pesawat neptune belanda dan kapal kapal besar belanda yang ternyata sudah menunggu. Anehnya, sama sekali tidak ada dukungan udara dari angkatan laut Indonesia (Peristiwa ini akhirnya membuat kepala staff angkatan udara Soerjadi Soerjadarma mengundurkan diri). Ternyata Belanda telah melakukan operasi kontra intelejen terlebih dahulu, sehingga mereka sudah siap menunggu ketiga kapal Indonesia tersbut.
Ketiga kapal tersebut dibawah komando Komodor Yos Sudarso, akhirnya memberikan perlawanan. Terjadilah pertempuran yang tidak seimbang, akhirnya ketiga kapal tersebut memutuskan balik arah dengan bergerak ZIG-ZAG untuk menghindari tembakan pesawat-pesawat dan kapal belanda. Akan te tapi belanda ternyata tidak mau melepaskan begitu saja. Meraka terus mengejar ketiga kapal tersbut.
Melihat bahaya yang mengintai, komodor Yos Sudarso sadar mereka tidak akan mungkin bisa selamat semua jika ini diteruskan.
Akhirnya terjadilah peristiwa heroik pada menit ke 09:00, untuk melindungi 2 KRI lainya, maka KRI Matjan Tutul dibawah pimpinan komodor Yos Sudarso, memutuskan keluar dari formasi ZIG-ZAG dan meluncur ke arah kapal belanda untuk mengalihkan perhatian kapal belanda. Dengan cara ini 2 kapal KRI berhasil selamat termasuk Alm Laksamana Soedomo diatas Kapal KRI Matjan Kumbang.
Sebaliknya Komodor Yos Sudarso dan anak buahnya tewas di atas kapal KRI Matjan Tutul. Sebelum ledakan terakhir diatas kapal KRI Matjan Tutul, Komodor Yos Sudarso masih sempat meneriakan "KOBARKAN TERUS SEMANGAT PERTEMPURAN", yang membut bulu kuduk Laksamana Soedomo merinding.
Peristiwa ini konon membuat Soedomo menjadi sa ngat nasionalis sampai menjadi Pangkobkamtip. Bahkan Soedomo pula yang membujuk Soeharto untuk memberikan jabatan Menhankam kepada Jend Benny Moerdani selepas dipecat dari PANGAB. Bagi Soedomo, semua anak bangsa dari semua suku agama ras dan golongan telah berkorban nyawa untuk mendirikan republik ini, sehingga semua punya hak dan kewajiban yang sama untuk membangun negeri.
Dan bagaimana kah dengan keadaan bangsa saat ini? akankah peristiwa Soedomo dan "Kafir" Yos Sudarso bisa terjadi terhadap HABIB RIZIEG FPI dan AHOK??
Silahkan tanyakan pada AHOK dan FPI
Terima kasih komodor Yos Sudarso dan seluruh awak KRI Matjan Tutul, semoga arwah mereka diterima disisiNYA.
Link: http://adf.ly/unP7G Video Mengenang Kembali 63 Tahun Pengorbanan Komodor "Kafir" Yos Sudarso di Laut Aru
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar