Ini penjelasan Menag soal tilawah Alquran langgam Jawa di Istana
Minggu, 17 Mei 2015 19:29
Jokowi hadiri acara Isra Miraj.
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Istana Negara Jakarta, pada Jumat (15/5) malam. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, Surah An-Najm 1-15, oleh dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Muhammad Yasser Arafat.
Pembacaan ayat suci ini rupanya menuai kontroversi di masyarakat dan banyak diperbincangkan di media sosial. Hal tersebut terjadi karena pembacaan ayat suci tersebut menggunakan langgam (irama) Jawa mirip seperti sinden pada pagelaran wayang. Pembacaan model ini dinilai tidak wajar dan menyalahi hukum tajwid.
Sejumlah p embelaan terhadap aksi Qari (pembaca Alquran) pun bermunculan, salah satunya oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Tujuan pembacaan Alquran dengan langgam Jawa adalah menjaga dan memelihara tradisi Nusantara dalam menyebarluaskan ajaran Islam di tanah air," kata Lukman melalui akun Twitter resminya, Minggu (17/5).
Bahkan dia mengakui bahwa tilawah langgam Jawa tersebut adalah idenya. Dia mengklarifikasi ini, karena banyak yang menyalahkan Jokowi atas adanya tilawah versi Jawa.
"Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa pada Peringatan Isra Miraj di Istana Negara sepenuhnya ide saya, sama sekali bukan kehendak Presiden RI," cuitnya lagi.
Kendati demikian, dia berterima kasih atas masukan dan apresiasi masyarakat terhadap tilawah langgam Jawa tersebut. "Saya menyimak kritik yang berkeberatan dengan adanya pembacaan Al-Quran dengan langgam Jawa. Tapi saya juga berterimakasih kepada yang mengapres iasinya,"tutupnya.
http://ift.tt/1IKMeId
---------------------------------
Yaa mundur ajalah sebagai menteri kalo bikin malu Istana dan Presidennya!
Link: http://adf.ly/1HLg0D Menag RI: "Pembacaan Alqur'an Langam Jawa Ide Saya, bukan Jokowi". Jokowi tak Salah!
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar