son of ryadz diary : May 17, 2015 at 03:44AM


Oleh : Jaka Permana | Minggu, 17 Mei 2015 | 15:45 WIB
http://nasional.inilah..com/read/det...-tidak-melarat

INILAHCOM, Makassar - Warga Sunda yang merantau di luar Provinsi Jawa Barat diklaim bisa hidup mandiri tanpa menyusahkan orang lain. Bahkan di Makassar sekitar 4.000 warga dengan etnik Sunda berada di posisi ekonomi menengah ke atas.

"Jujur saja orang Sunda itu hade gawe (bagus kerja), someah (sopan) dan tidak mencari onar. Bahkan kondisi ekonomi warga Sunda yang merantau di Makassar itu kalau dibilang menengah ke atas," tutur salah seorang warga Sunda yang tinggal di Kota Makassar, Rachmat Gunadi kepada wartawan disela Festival Sundanese Makassar 2, Gelora Sultan Hasanudin, Makassar, Minggu (17/6/2015).

Dia mengatakan, sebagian warga Sunda yang merantau ke Makassar mampu berwira usaha sendiri. Salah satunya dalam menjajakan produk makanan seperti batagor, bubur ayam, kupat tahu dan karedok.

"Orang Makassar suka dengan makanan Sunda. Makannya di sini makanan Sunda laku banget," katanya.

Bahkan, selain bisa hidup mandiri, warga Sunda Jabar ini mampu menjaga martabat etnik mereka. Selama ini belum pernah terdengar ada keributan antara etnik Sunda dan etnik di Makassar.

"Kami berbaur. Bahkan kalau ada acara kami undang etnik Makassar. Kalau kami diundang juga suka datang. Minimal ada perwakilan 15 orang yang datang," kata dia.

Warga Sunda di Makassar sendiri sering melakukan kumpul bersama. Warung kopi menjadi tempat favorit mereka untuk berkumpul bersama. Selain itu, suporter Persib alias bobotoh di Makassar jumlahnya cukup banyak.

"Kalau nongkrong, ya kami paling di warung kopi. Apalagi kalau Persib main. Itu pasti rame. Ada beberapa titik nonton bareng," tambah Rachmat. [yha]
- See more at: http://nasional.inilah..com/read/det....vgIV6CeS.dpuf

semoga indo nesia tetep besatu

Link: http://adf.ly/1HJn8K Warga Sunda di Perantauan tidak Melarat

IFTTT

Put the internet to work for you.

Delete or edit this Recipe

0 komentar:

Posting Komentar