Potret dengan konsep fotografi makro adalah hal yang lumrah dewasa ini. Biasanya objek-bojek yang berukuran sangat kecil difoto dengan cara ini.
Namun kalau biasanya para fotografer memilih hewan, tumbuhan, atau bagian tubuh berukuran mikroskopis seperti sel dan tulang sebagai objek fotografi makrom Jen Lewis justru memilih darah sebagai objek. Lebih tepatnya darah mensturasi.
Dilansir The Huffington Post, fotografer ini mencoba untuk mengeksplorasi dan berbagai keindahan estetika dari darah mensturasi yang biasanya selalu dipandang negatif.
Melalui proyek foto yang disebut Beauty in Blood, d ia bermaksud mengajak siapa pun yang melihat foto-fotonya untuk menikmati warna-warna cerah dan momentun gerak darah. Intinya dia ingin orang-orang melihat darah mensturasi sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar barang buangan.
Lewis mengaku mendapat inspirasi setelah dia beralih dari tampon dan pembalut ke menstrual cup.
''Suatu hari, jari saya ternoda setelah mengosongkan cup, saya mulai bertanya-tanya menagapa masyarakat memandang mensturasi sebagai sesuatu yang menjijikan.''
Dari sana dia memperoleh ide untuk membuat foto-foto bernilai seni dengan objek darah mensturasi.
Berkolaborasi dengan suaminya Rob Lewis yang kebagian tugas memegang kamera, Jen mengabadikan momen pergerakan darahnya sendiri ketika dit uangkan ke dalam air. Mereka mencoba berbagai cara untuk menangkap keunikan cairan tersebut.
''Saya suka bereksperimen dengan alat-alat yang berbeda. Misalya pipet, sumpit, dan botol sampo.''
Link: http://adf.ly/1HAjo6 Seniman ini jadikan darah mensturasi sebagai karya seni yang luar biasa
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar