Jokowi Disarankan Bentuk Koalisi Baru, Ini Alasannya
Jumat, 15 Mei 2015 , 05:15:00
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Kongres Partai Demokrat.
JAKARTA – Peta perkoalisian partai politik punya peluang besar berubah. Itu seiring dengan pergerakan PAN dan Partai Demokrat yang seolah akan merapat mendukung pemerintahan Joko Widodo.
Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan, dinamika politik saat ini sangat cair. Sehingga tidak menutup kemungkinan partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) bergabung ke pemerintah. "Tak ada teman dan musuh setia," ucapnya saat ditemui di Toba Dream, Manggarai, Jakarta, Kamis (14/5).
Melihat dinamika yang ada, yakni partai KMP yang mendukung pemerintah, Jokowi disarankan perlu membentuk koalisi baru. Koalisi itu menerima partai-partai dari KMP. "Bisa disebut koalisi pemerintah presiden," gagasnya.
Dia berpandangan, urgensi dibuatnya koalisi baru itu karena banyaknya keputusan dan kebijakan pemerintah yang harus disetujui DPR. Sementara saat ini parlemen lebih banyak dikuasai oleh partai-partai KMP.
Namun, lanjut dia, koalisi baru itu tidak meninggalkan partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Apalagi KIH adalah pengusung Jokowi menjadi presiden. "Kalau ditinggal, tidak tertutup kemungkinan Jokowi digoreng partai lain," tandasnya
http://ift.tt/1FhmDWj
Bamsoet Sebut Jokowi Tawarkan 7 Kursi Menteri ke KMP
Senin, 11 Mei 2015 , 00:00:00
Jokowi dan Ical
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menawarkan sejumlah kursi menteri ke kubu Koalisi Merah Putih (KMP). Tujuannya agar koalisi partai yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilu presiden (pilpres) lalu itu menjadi pendukung pemerintahan saat ini.
"Jokowi (Joko Widodo, red) menantang KMP kalau serius dukung dia, maka masuk ke pemerintahan. Dia menawarkan tujuh kursi," ujar Bambang di Jakarta Minggu (10/5).
Namun, bendahara umum Partai Golkar itu tak merinci pos-pos menteri yang ditawarkan Jokowi ke KMP. Yang pasti, kata Bambang, tawaran Jokowi itu membuat Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung pemerintahan saat ini menjadi gelisah. Karenanya, lanjut politikus yang dikenal dengan sapaan Bamsoet itu, akhir-akhir ini partai-partai KIH menjadi gelisah dan menunjukkan sikap menentang Jokowi.
Hanya saja Bamsoet juga menegaskan bahwa tawaran 7 kursi menteri itu tak membuat KMP tergiur. Anak buah Aburizal Bakrie di Golkar itu memastikan KMP tak mau menerima tawaran kursi menteri untuk bergabung ke pemeerintahan saat ini.
"KMP sepakat walaupun tidak masuk kabinet KMP tetap akan dukung presiden. Sampai saat ini kami masih menolak secara halus. Jadi KIH enggak ada alasan galau lah," tegasnya.
Anggota DPR RI itu menambahkan, Jokowi sebaiknya fokus menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan. Jika memang ada menteri yang tak kompeten dan berkinerja buruk, kata Bambang, maka sebaiknya Jokowi segera bertindak dengan mencopot pembantunya di Kabinet Kerja yang tak becus.
http://ift.tt/1FhmGkY
"Dunia" Sudah Terbalik, Sekarang KMP yang Dukung Jokowi
Minggu, 1 Februari 2015 | 20:17 WIB
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Kamis (29/1/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar hukum tata negara, Refly Harun, melihat posisi PDI Perjuangan akan terjepit bila melawan opini publik terkait calon kepala Polri Komjen Budi Gunawan.
Publik menginginkan Presiden Joko Widodo tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri karena berstatus tersangka KPK.
"Yang terjepit PDI-P kalau melawan opini publik, tadinya solid malah terjepit sendiri. Dua bulan ke depan, yang sering memuji Jokowi adalah KMP (Koalisi Merah Putih)," kata Refly di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (1/2/2015).
Terlebih lagi, kata Refly, kini KMP menyatakan mengikuti keputusan Presiden Jokowi mengenai nasib Budi Gunawan.
"'Dunia' sudah menjadi terbalik," ujarnya.
KMP adalah koalisi partai politik di DPR yang dinilai sejumlah pihak sebagai oposisi kerap mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut Refly, sikap paling aman yang diambil Presiden Joko Widodo adalah tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri dilihat dari aspek hukum, publik, dan politik.
"Paling aman tidak melantik, apalagi dengan safari (Jokowi), Prabowo, Habibie, atau Ical dan SBY. Ini bukan Jokowi, tapi PDI-P yang terjepit," tuturnya. (Baca: Tatapan Prabowo dan "Penghormatan" Jokowi di Istana Bogor)
Refly mengungkapkan, sejarah KPK mendapatkan perlawanan saat berhadapan dengan Polri seperti kasus Kompol Novel. Untuk itu, kata Refli, jalan terbaik dengan membuang akar permasalahan di Polri dan KPK.
"Dukung KPK (lakukan) penyidikan seprofesional mungkin untuk Budi Gunawan, lalu dukung Polri menyelesaikan kasus Bambang Widjojanto," ungkapnya. (Baca: Lima Pesan dari Pertemuan Jokowi-Prabowo)
Sinyal KMP akan "seiring" dengan Jokowi ditunjukkan dengan kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Bogor menemui Jokowi.
Prabowo dalam keterangan persnya mendukung langkah Jokowi menetapkan calon kepala Polri pilihannya
http://ift.tt/1cC1hro
Prabowo: KMP Dukung dan Bela Jokowi
08 Apr 2015 at 14:51 WIB
Jokowi Saat Mengunjungi Prabowo
Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto menyatakan tidak akan menjegal pemeritahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan ada hal yang perlu diperhatikan Jokowi.
"Kami tidak akan menghalangi, tidak akan menjegal, pemerintahan yang bapak (Jokowi) pimpin selama dalam koridor Pancasila, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Insya Allah KMP akan mendukung pemerintahan bapak," kata Prabowo di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2015).
"KMP bersama Anda (Jokowi), mendukung Anda, membela Anda. Tapi kalau kalian di benteng terdepan meninggalkan Pacasila, UUD 1945, dan kedaulatan bangsa, KMP akan membela kedaulatan itu sampai titik darah penghabisan," imbuh dia.
Prabowo mengatakan, saat ini KMP melalui kekuatan di DPR justru banyak mendukung Jokowi.
"Setelah saya renungkan, bapak adalah seorang patriot yang mencintai rakyat Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, justru Koalisi Merah Putih paling banyak mendukung Jokowi dalam DPR RI," ujar dia.
Dengan tegas, Prabowo pun menyatakan mendukungan pemerintahan Jokowi. Bila Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pengusung Jokowi-JK berada di benteng terdepan, maka KMP merupakan benteng terakhir kedaulatan bangsa.
"Kita akan mem-backup saudara. Kalau saudara jebol, kami masih ada benteng terakhir," tegas Prabowo.
http://ift.tt/1FhmGBe
----------------------------
banyak yang lupa bahwa aslinya pak Jokowi itu bukanlah seorang politisi atau seorang ideolog, yang harus fanatik dengan misi tertentu seperti 'Tricita" bapaknya Megawati dulu misalnya.. Dia aslinya adalah pedagang seperti halnya pak JK. Seorang pedagang itu, umumnya berfikirnya pragmatis, realistis, dan cari selamat aja bagi kepentingan bisnisnya agar dia tetap dapat untung besar! Itu pula yang dilakukan Ical dalam dia meme\ainkan Golkar selama ini, termasuk pula Agung aksono yang juga seorang bisnisman. Ketua DPR yang sekarang juga sama saja. pembisnis.
Link: http://adf.ly/1HBamK Dirongrong Terus2an, Jokowi akan Tinggalkan PDIP & Megawati, bentuk Koalisi Baru?
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar