Prabowo-Hatta Disarankan Latihan Sebelum Debat Kedua
- 14 Juni 2014 23:07 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah pihak menilai pasangan calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah telak dalam debat capres pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (9/6/2014) lalu. Capres yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan PBB itu pun disarankan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi debat capres kedua yang akan digelar Ahad (15/6/2014) esok.
â??Saya kira pasangan Prabowo-Hatta harus masuk camp dan latihan serius untuk bisa mengejar ketertinggalan poin dan penampilan dalam debat pertama dengan Jokowi-JK. Kalau tidak, akan menjadikan penampilan mereka semakin buruk dan memalukan sebagaimana debat pertama," kata pengamat dari Populis Institute, David Krisna melalui pesan elektronik, Sabtu (14/6/2014).
Menurut Krisna, Prabowo dan para tim suksesnya cenderung arogan dan meremehkan pasangan capres nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi)-JK sebelum debat perdana itu. "Akibatnya, hasil debat malam itu dinilai sangat memalukan bagi Prabowo-Hatta baik oleh pengamat independen, media nasional, maupun media asing," lanjutnya.
Setiap pemimpin, lanjut Krisna, sudah seharusnya latihan dan mempersiapkan diri secara matang sebelum tampil ke publik. Sebab, apa yang disampaikan itu adalah suatu pesan atau kebijakan yang sangat penting yang akan dinilai oleh rakyat. â??Karena kalau tidak, pasti akan kedodoran lagi dan akhirnya menurunkan semangat calon pemilihnya untuk mencoblosnya dan malah berpindah kepada calon lain yang dinilai lebih perform,â?? katanya.
http://ift.tt/1p7bKf8
JUSUF KALLA DAN ENAM GELAR DOCTOR HONORIS CAUSA
13 October, 2011
Saya berkali-kali menolak untuk berbicara soal politik karena para pemimpin hampir semuanya adalah pemimpin politik, bukan pemimpin negara dalam arti yang sebenarnya. Namun saya masih ingat kata seorang teman, â??Seorang pemimpin baru akan terlihat baik buruknya ketika ia sudah tidak memimpin.â?? Saya lalu nyeletuk, â??Gimana kalau ketika memimpin saja sudah kelihatan buruknya?â??. Teman saya tak mau melanjutkan perbincangan itu, kita sudah sama-sama tahu siapa yang akan dibicarakan. Itu membosankan. Namun satu di antara banyak pemimpin baik yang tidak lagi memimpin adalah Jusuf Kalla. Mantan wakil presiden itu sekarang malah semakin harum namanya.
Diam-diam, Jusuf Kalla ternyata telah mengumpulkan enam gelar Doctor Honoris Causa dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini. Hebatnya tiga dari lima gelar kehormatan itu didapat dalam hitungan satu bulan terakhir. Gelar Doctor Honoris Causa pertama yang diraih alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar itu adalah dari Universiti Malaya Malaysia. Pada 21 Juli 2007, ketika itu masih menjabat wakil presiden, Jusuf Kalla menerima gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang ekonomi. Jusuf Kalla menerima gelar kehormatan itu karena jasanya dalam memajukan ekonomi regional. Dalam upacara pemberian gelar kehormatan itu, Jusuf Kalla menyampaikan pidato berjudul â??Arah Ekonomi Indonesia dalam Konteks Regional dan Globalâ??.
Dua tahun kemudian, Jusuf Kalla juga memperoleh gelar Doctor Honoris Causa di bidang perdamaian dari Soka University Jepang. Gelar yang diberikan pada tanggal 2 Februari 2009 itu merupakan gelar kehormatan bagi Jusuf Kalla. Soka Uviversity memberika gelar kehormatan itu karena Jusuf Kalla dianggap berhasil mengupayakan penyelesaian konflik di beberapa daerah yang rawan. Penyelesaian masalah-masalah di Poso, Ambon, dan Aceh tidak terlepas dari tangan dingin Jusuf Kalla dalam mengupayakan dialog antara pihak-pihak yang berseberangan. Jusuf Kalla adalah orang Indonesia ketiga yang pernah mendapatkan gelar kehormatan dari Soka University, setelah mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan mantan dubes Jusuf Anwar.
Koleksi gelar Doctor Honoris Causa yang diperoleh Jusuf Kalla bertambah pada 17 Maret 2011. Ketika itu, Jusuf Kalla menerima gelar kehormatan dalam bidang Pendidikan Kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Dalam upacara penganugerahan gelar kehormatan itu, Jusuf Kalla menyampaikan pidato berjudul â??Kemajuan Bangsa, Pendidikan dan Kewirausahaanâ??. Gelar kehormatan dari UPI Bandung itu cukup istimewa karena diperoleh ketika Jusuf Kalla tidak lagi menjabat wakil presiden. Tidak seperti dua gelar kehormatan sebelumnya, gelar Doctor Honoris Causa tersebut diperoleh dari perguruan tinggi dalam negeri. Dan benar, gelar-gelar selanjutnya diperoleh Jusuf Kalla dari universitas dalam negeri.
10 September 2011, Jusuf Kalla mendapatkan gelar kehormatan lagi, kali ini dari almamaternya sendiri, Universitas Hasanuddin Makassar. Gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang ekonomi politik diperoleh Jusuf Kalla karena ketokohan dan pandangan Jusuf Kalla tentang ekonomi riil yang kemudian melahirkan Kallanomics. Jusuf Kalla dengan segala ide-ide briliannya selama mememerintah bersama SBY diangap mempunyai peranan yang sangat penting bagi berkembangnya ekonomi Indonesia. Dua hari kemudian, Jusuf Kalla kembali dianugerahi gelar kehormatan lagi. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh memberikan gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang perdamaian kepada Jusuf Kalla pada 12 September 2011. Jusuf Kalla mempelopori perdamaian di Aceh dengan melakukan pendekatan pendekatan sosiokultural kepada pihak yang saling bertikai.
Tanggal 8 Oktober 2011, belum genap sebulan setelah pemberian gelar kehormatan dari Unhas dan Unsyiah, Jusuf Kalla memperoleh satu gelar kehormatan lagi. Ini adalah rekor hattrick Doctor Honoris Causa yang belum pernah saya temukan sebelumnya. Universitas Brawijaya Malang menganugerahi Jusuf Kalla gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang pemikiran ekonomi dan bisnis. Dalam pengukuhan gelar Doctor Honoris Causa-nya yang ke-enam itu, Jusuf Kalla menyampaikan pidato berjudul â??Kemajuan Ekonomi, Kewirausahaan, dan Kemandirian Bangsaâ??. Enam gelar Doctor Honoris Causa dan hattrick dalam sebulan itu menjadi simbol betapa Jusuf
http://ift.tt/1lCMpuj
JK peroleh gelar DR HC dari FEB Universitas Brawijaya
Jum'at, 07 Oktober 2011, 16:10 WIB
MALANG: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEUB) Malang, memberikan gelar doktor honoris causa (DRHC) kepada mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), Sabtu (8/10) pagi.  Dekan FEB UB Malang, Gugus Irianto, mengatakan pemberian gelar ke JK tersebut menandai Dies Natalis FE UB Malang ke 50 yang jatuh pada 3 Oktober lalu.  â??Pak JK adalah tokoh nasional pertama di FEB maupun UB yang mendapat gelar DR HC,â?? kata Gugus di Malang hari ini.        Â
Menurut Gugus, pemberian gelar tersebut melalui pertimbangan matang yang dilakukan oleh FEB dalam kurun waktu setahun terakhir. Sebelumnya ada seorang tokoh nasional lagi yang masuk dalam kriteria, namun akhirnya pilihan dijatuhkan pada JK. Untuk menerima gelar tersebut antara lain karena JK dinilai sebagai sosok birokrat dan pengusaha yang sukses. Selain itu JK juga mempunyai rekam jejak yang bagus. Bahkan tak kurang 18 buku tentang JK ditulis oleh koleganya.       Â
 Selain itu dibidang sosial kemasyarakatan lain seperti keagamaan, olahraga, maupun keilmuan lainnya, dinilai selaras dengan visi dan misi maupun pemikiran yang berkembang di FE UB.  â??Keyakinan dan pemikiran Pak JK tentang urgensi entrepreneural selaras dengan visi UB menjadi world class entrepreneur university (WCEU).â??  Tidak hanya itu, dedikasi dan darmabakti JK sebagai birokrat yakni sewaktu menjabat sebagai Wapres 2004-2009 yang dengan cepat, tangkas, dan cermat, dalam mengambil keputusan maupun kebijakan.  â??JK adalah wirausaha yang bukan sekadar wirausaha namun sangat peduli kepada berbagai persoalan sosial kemasyarakatan yang luas,â?? tambah dia.       Â
 JK, ujarnya, selama ini juga dikenal sebagai tokoh yang sangat konsen terhadap kemandirian ekonomi bangsa. Sehingga sosoknya diharapkan bisa menjadi inspirasi putra bangsa untuk ikuti jejak JK dalam hal pemikirannya.
http://ift.tt/1p7bHQq
UI anugerahi Jusuf Kalla gelar doktor HC
Sabtu, 9 Februari 2013 10:04
Jusuf Kalla
Merdeka.com - Universitas Indonesia (UI) menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (Doktor HC) dalam bidang Kepemimpinan kepada mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
"Penganugerahannya dilakukan Sabtu (8/2) siang ini di kampus UI," kata Sekretaris Senat Universitas Indonesia, Prof. Dr. I Ketut Surajaya, MA di Depok, Sabtu (9/2).
Selain Jusuf Kalla, UI juga menganugerahkan gelar Doktor HC dalam bidang Linguistik kepada Prof. Dr. Willem Arnoldus Laurens Stokhof.
UI sebelumnya juga telah memberikan gelar doktor dari berbagai bidang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Milsalnya Prof. Dr. Daisaku Ikeda dalam bidang Ilmu Filsafat dan Perdamaian pada 10 Oktober 2009 dan juga Prof. Dr.-Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie dalam bidang Filsafat Teknologi pada 30 Januari 2010.
Gelar Doktor Kehormatan dapat diberikan kepada seseorang sebagai tanda kehormatan karena telah sangat berjasa atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan kemasyarakatan dan atau kemanusiaan yang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria.
Penganugerahan gelar doktor kehormatan kali ini dirangkai juga dengan Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor dan juga Wisuda Program Vokasi/Diploma, Sarjana Reguler, Kelas Paralel dan Sarjana Ekstensi.
Dalam wisuda kali ini Pjs. Rektor UI Prof. Dr.Ir.Djoko Santoso, M.Sc akan memimpin kedua Upacara Wisuda tersebut yang dilaksanakan di Gedung Balairung UI, Kampus Depok. Upacara wisuda semester Gasal tahun akademik 2012/2013 kali ini akan diikuti sebanyak 4.076 wisudawan
http://ift.tt/1p7bKfc
-------------------------------
Kita lihat aja nanti malam ...
JK punya 8 gelar Doctor HC yg umumnya dari Ekonomi & Bisnis, Jadikan Prabowo anak SD?
Put the internet to work for you.
0 komentar:
Posting Komentar